Frekuensi Normal Hubungan Seksual Dalam Seminggu Menurut dokter Boyke

- 28 Mei 2020, 20:50 WIB
Ilustrasi Seks
Ilustrasi Seks //Shutterstock

RINGTIMES BALI – Pasangan suami istri seringkali mempertanyaan tentang bagaimana menjalani kehidupan suami istri yang sehat.

Kewajaran pertanyaan tersebut sering dilontarkan oleh mereka dalam seminar kesehatan suami istri hingga menanyakanya langsung kepada dokter.

Selaku pakar kunsultasi seks, dokter Boyke Dian Nugraha mengatakan bahwa menjawab pertanyaan yang sering dilontarkan kepadanya terkait frekuensi normal dalam berhubungan suami istri, dikutip oleh PORTAL JEMBER dari kanal youtube Boykepedia.

Baca Juga: Secara Simbolis Pembongkaran Pasar Gianyar Dipimpin Langsung Bupati

Artikel ini sebelumnya telah tayang di portaljember.pikiran-rakyat.com dengan judul Berapa Kali Frekuensi Normal Hubungan Suami Istri Dalam Seminggu? Ini Kata dokter Boyke

“Dok berapa kali normalnya hubungan suami istri ?” tanya salah seorang pasien.

Mendengar pertanyaan yang sering dilontarkan kepadanya tersebut dokter Boyke menjawab secara sepontan.

"Kita tidak bisa mengatakan bahwa yang ini normal, yang ini kesedikitan, yang ini kelebihan. Tapi kalau kita mau melakukan suatu survey statistik sebenarnya ada data-data yang dikumpulkan.

Baca Juga: Anggota DPD RI Himbau Agar Warga Bali Jangan Sampai Tidak Makan

Dari berbagai macam lembaga-lembaga penelitian di bidang sex mengatakan, bahwa rata-rata satu minggu dua sampai tiga kali untuk mereka yang berusia 40 tahun ke bawah,” ujarnya.

Kemudian dokter Boyke juga memberikan perbandingan dengan bangsa-bangsa lain sebagai patokan.

“Tapi di atas 40 tahun, satu sampai dua kali itu pun sudah normal, itu 85% dilakukan oleh bangsa Perancis, bangsa Hongkong, maupun bangsa Amerika.

Baca Juga: Resmi 5 Wilayah di Denpasar Berlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat

Nah, tetapi tentunya bagi mereka-meraka yang tinggal di Indonesia angka tersebut bisa menjadi angka patokan,” tambahnya.

Terakhir dokter Boyke juga menekankan bahwa sex bukan dilihat dari banyaknya namun dari kualitasnya.

“Namun demikian kita harus bisa melihat sikonnya, ingat sex itu bukan dihitung dari beberapa kali, seperti orang misalnya berapa kali sih kita melakukan sehari bukan. Tapi sex ditentukan oleh kualitasnya,” pungkasnya. (Pewarta: Ahmad Musayin)

 

 

 

Editor: Moh. Husen

Sumber: Portal Jember Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x