RINGTIMES BALI - Seiring dengan banyaknya penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan terkait Covid-19, temuan baru secara satu-persatu ditemukan.
Meski belum kuat, namun temuan yang ihasilkan oleh peneliti itu terus dilakukan demi mengetahui secara spesifik penyakit Covid-19.
Seperti akhir-akhir ini, di mana muncul temuan baru yang diungkapkan oleh seorang ilmuwan.
Baca Juga: Pada Hari Lebaran 206 Penumpang Gunakan Kereta Api Luar Biasa
Artikel ini sebelumnya telah tayang di cirebon.pikiran-rakyat.com dengan judul Pria dengan Jari Manis Lebih Panjang Memiliki Risiko Kematian Lebih Rendah saat Terpapar Covid-19
Dalam penelitian tersebut, dijelaskan bahwa pria dengan jari manis yang lebih panjang dari jari telunjuk lebih rendah risikonya alami kematian saat terpapar virus corona.
Dikutip dari situs The Sun, Pria dengan jari manis lebih panjang cenderung memiliki banyak tertosteron di dalam tubuhnya.
Hormon tersebut yang akhirnya juga menghasilkan senyawa yang disebut dengan ACE2 yang membantu untuk melawan virus corona.
Baca Juga: IHGMA Bali Inginkan Ekosistem Pariwisata 'New Normal' Terintegrasi
Para ilmuwan yang mempelajari 200.000 orang di 41 negara menemukan angka kematian sepertiga pria lebih tinggi di negara-negara di mana pria memiliki jari manis yang lebih pendek.