Network
RINGTIMES BALI – Memahami kesehatan mental merupakan masalah yang tidak serta merta hadir pada seseorang. Hal ini bisa jadi karena aturan-aturan yang terbentuk di dalam suatu lingkungan dan harus diperbaiki.
Beberapa lingkungan dengan intensitas lebih, bisa menjadi salah satu sumber masalah bagi seseorang. Dalam konteks kesehatan mental, ada dua lingkungan yang berpengaruh yaitu lingkungan kerja dan pendidikan.
Lingkungan Kerja
Pekerjaan merupakan suatu kegiatan yang positif. Faktanya lapangan kerja di beberapa daerah menjadi rebutan banyak orang.
Baca Juga: Cara Mengatasi Masalah Psikologi yang Sering Terjadi pada Remaja
Faktor dari lingkungan pekerjaan dan sistem bekerja dari suatu perusahaan merupakan hal yang akan dipertimbangkan calon pekerja.
Namun, tempat kerja dengan aturan, kewajiban, dan hak bisa menjadi penyebab munculnya masalah kesehatan mental.
Masalah yang sangat parah bisa seperti pemecatan, restrukturisasi perusahaan, ataupun pemindahan tempat kerja bisa menjadi kontributor utama gangguan mental.
Baca Juga: Kesepian Ternyata Dapat Menyebabkan Gangguan Mental hingga Penyakit Kronis
Pertanyaan yang muncul yaitu apakah perusahaan memahami bahwa orang yang terdampak tersebut berpotensi mengalami stres?
Perihal semacam itu harus bisa diatasi oleh perusahaan seperti tunjangan ataupun bantuan konseling yang bisa membantu. Setidaknya, melakukan antisipasi karena kebijakan perusahaan tidak merugikan pekerja.
Praktik-praktik itu bisa membantu pekerja untuk tetap nyaman dan memiliki mental yang sehat untuk tetap bekerja.
Baca Juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Mental Setelah Putus Cinta
Apalagi dalam keadaan pandemi seperti ini, beberapa orang mungkin lebih sensitif daripada sebelumnya. Seseorang bisa merasa lebih sensitif karena melihat banyak kemungkinan yang bisa membuatnya cemas dan khawatir.
Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan merupakan hal wajib di Indonesia, khususnya sejak sekolah dasar hingga sekolah menengah keatas, dan beberapa orang bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Waktu yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan ijazah dengan standar sekitar sembilan tahun, untuk yang kuliah bisa sampai mereka di umur 22 hingga 24 tahun.
Baca Juga: Cara Mengatasi Rasa Kesepian dalam Suatu Hubungan
Pendidikan merupakan modal penting bagi seseorang untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.
Tuntutan besar akan masa depan tersebut membuat seseorang harus berjuang lebih dalam lingkungan pendidikannya.
Beberapa masalah pendidikan bisa seperti logika tugas yang belum bisa dicerna peserta didik maupun mahasiswa.
Baca Juga: Jepang Kini Punya Menteri Kesepian, Solusi untuk Cegah Angka Bunuh Diri yang Meningkat
Seperti tugas dan fungsinya, masalah-masalah yang terjadi pada lingkungan pendidikan berkaitan dengan masalah sudut pandang, argumentasi, public speaking, dan semua yang berhubungan dengan kecerdasan berpikir.
Tidak berani berbicara, mengutarakan pendapat, ataupun merasa minder dalam lingkungan sekolah atau kampus bisa berujung pada kecemasan dan kesepian.
Lembaga pendidikan harus memberikan layanan soal kesehatan mental lebih dari bimbingan konseling. Jika bimbingan konseling lebih mengerucut kepada lingkungan pelajaran dan atribut kesekolahan.
Baca Juga: Kenali 9 Tanda Orang Cerdas, Salah Satunya Mudah Cemas
Sumber daya kesehatan mental bisa menjadi fasilitas yang lebih intim dan pribadi. Menyelesaikan persoalan masalah mental di lingkungan sekolah atau kampus juga bisa diselesaikan dengan sumber daya tersebut.
Keseimbangan antara lingkungan dan pendekatan perseorangan bisa menjadikan lingkungan kerja ataupun pendidikan menjadi lebih sehat dan menekan angka depresi dalam masyarakat.***
