Network
RINGTIMES BALI - Tahun 2021 adalah tahun yang tepat untuk membuat resolusi membentuk diri lebih baik ke depan, walaupun pandemi masih berlangsung.
Tahun 2020 adalah tahun dimana kesehatan mental banyak masyarakat merasa kesulitan, namun di tahun yang baru ini mari kita memulai dengan niat baik.
Ada beberapa trik sederhana untuk tetap tangguh dan penuh harapan. Seemosional apapun, sehancur apapun, maupun bencana apapun yang datang, tugas kita adalah membuat diri semakin bisa bertahan di masa pandemi ini.
Baca Juga: 4 Makanan yang Dipercaya Bisa Meningkatkan Perasaan Gembira
Terhimpit oleh perasaan–perasaan negatif memang bukanlah suatu hal yang mudah, tapi ingatlah bahwa pikiran dan perasaan yang jujur adalah teman terbaik dan teman terdekat kita bahkan melekat dalam tubuh.
Mengatur pikiran dan perasaan adalah tindakan terhebat yang bisa kita lakukan untuk terus hidup dan bertahan.
Memperhatikan kesehatan mental adalah cara perawat diri terbaik dari dalam, pengalaman untuk bertahan dalam kondisi apapun bisa menjadi pengalaman berharga.
Baca Juga: Cara Mengatasi Masalah Psikologi yang Sering Terjadi pada Remaja
Dilansir Ringtimesbali.com dari Women's Health, kita akan mengenal trik dari para ahli dalam membuat pengalaman mental baru untuk bisa tetap bahagia dan bertahan di masa–masa sulit ini.
1. Jauhkan Kekhawatiran
Berikan waktu luang untuk kamu merasa menyesal dan kewalahan dalam kehidupan. Buat dan rencanakan dalam kalender, satu hari untuk menerima semua penyesalan dan mendapatkan konsekuensinya. Jangan pernah memikirkannya setiap hari.
Ketika kamu mengingat suatu penyesalan yang hadir, tulislah dan pikirkan saat hari itu tiba. Penyesalan dan getaran–getaran dalam jiwa tersebut jangan dibiarkan hadir setiap saat.
Baca Juga: Jangan Sering Menyalahkan Anak, Karena Dapat Membunuh Mental Mereka
2. Pikirkan hal baik sebelum tidur
Seorang pakar kebahagiaan, Shawn Achor, menyarankan untuk mengingat pengalaman terbaik dan kejadian baik yang terjadi selama sehari untuk dihadirkan sesaat sebelum tidur. Cobalah untuk meyakini energi positif dan bersyukur menjadi rutinitas.
3. Keluar dari perbandingan
Kompetisi membuat konsekuensi kekecewaan semakin besar. Cobalah untuk mengurangi kerugian tersebut dengan tidak menjadikan orang lain lebih hebat dan secara tidak langsung membuat kompetisi antara kamu dan orang lain.
Setiap manusia mempunyai kapasitas dan keyakinan yang sama uniknya, cobalah untuk mempercayakan kepada diri sendiri atas kemampuan yang dimiliki.
Baca Juga: Manfaat Olahraga Yoga, Dapat Mengatasi Stres di Masa Pandemi Covid-19
Jika memang harus terjebak kompetisi, buatlah persaingan tersebut terasa menyenangkan dan menghibur. Bukan untuk memahaminya secara mendalam dan menusuk perasaan sendiri.
4. Tertawa
Media sosial hari ini seringkali menawarkan berbagai macam konten. Pilihlah salah satu konten yang membuat kamu tertawa lepas. Tanpa perlu mengaitkan semua masalah dalam satu pikiran, buatlah dirimu tertawa untuk tertawa tanpa ada makna lain.
5. Istirahat
Kebugaran emosional bukanlah sesuatu yang harus diremehkan. Sama seperti kebugaran fisik yang perlu untuk diistirahatkan. Emosi dalam diri manusia juga perlu untuk istirahat dan rileks.
Baca Juga: Lirik Lagu 'Bulan Bintang' Milik Rhoma Irama Siap Temani Dikala Stres
Buatlah dirimu memikirkan apa pun diluar kemungkinan logis atau tidak. Berilah waktu untuk saling bertukar pikiran dengan keluarga, sahabat, teman, ataupun kekasih.
6. Bangun ketahanan atas ketidaknyamanan
Jangan biarkan kejadian bencana kecelakaan pesawat menjadikan anda skeptis dan menganggap untuk jangan pernah naik pesawat.
Ubahlah narasi tersebut dengan menutup mata lalu memvisualkan kejadian perjalanan yang aman, tempat yang luas, lingkungan yang nyaman.
Baca Juga: Wajib Nonton! Pentingnya Kesehatan Mental dalam Serial ‘Ratched’
Menurut Terri Bacow, seorang instruktur klinis di Icahn School of Medicine, New York. Ia menjelaskan bahwa membayangkan secara visual dapat membantumu mengaktifkan bagian otak yang sama dengan realitas.
Otak seringkali menganggap hal–hal yang kita bayangkan, setara dengan ingatan nyata. Bayangkanlah, lalu keluarlah dari zona ketidaknyamananmu dan bangun pertahanan atas hal tersebut.***
