6 Mitos Transplantasi Ginjal ini Salah Besar, Jangan Asal Percaya

- 19 Desember 2020, 19:07 WIB
6 Mitos Transplantasi Ginjal ini Salah Besar, Jangan Asal Percaya
6 Mitos Transplantasi Ginjal ini Salah Besar, Jangan Asal Percaya /Dok. Medical News Today

Data statistik dari RSCM menujukkan, banyak pasien yang menjalani transplantasi ginjal berusia 60 tahun dan lebih tua asalkan angka harapan hidupnya 10 tahun. "Jadi kalau ada usia 70 tahun ditransplantasi, karena dalam keluarga itu orang-orangnya berusia 90, 100 tahun. Maka dia berhak menjadi resipien," tutur Rasyid.

3. Transplantasi Ginjal Lebih Mahal dari Cuci Darah

Ada pendapat transplantasi ginjal lebih mahal daripada cuci darah. Menurut Rasyid biaya yang dikeluarkan satu kali transplantasi sama dengan tiga tahun prosedur hemodialisa.

Saat ini biaya transplantasi yang mencapai Rp300 juta lalu ditambah hal-hal lain sudah bisa ditanggung BPJS. "HD (hemodialisa orang Indonesia selama tiga tahun biayanya sama seperti transplantasi satu kali. Biaya yang dikeluarkan BPJS untuk hemodialisa pada tahun 2018 Rp2,3 triliun, kemudian sepanjang 2015-2017, Rp44,3 miliar untuk 149 kasus transplantasi," tutur Rasyid.

Baca Juga: Ternyata Penularan dalam Pesawat Sangat Kecil, Berikut Penjelasannya!

4. Transplantasi Ginjal Berbahaya

Banyak yang lebih memilih cuci darah dibanding transplantasi ginjal karena mitos yang satu ini. Padahal transplantasi termasuk prosedur aman. Secara nasional angka keberhasilannya sekitar 95 persen, sementara di RSCM angkanya mencapai 99 persen.

5. Jika Sudah lama Cuci Darah Tidak Boleh Transplantasi Ginjal

Ada juga pendapat yang mengatakan transplantasi ginjal tidak bisa dilakukan pasien yang sudah lama cuci darah. Faktanya, pasien yang sudah melakukan hemodialisa lima tahun, tujuh tahun karena mungkin baru tahu ada transplantasi ginjal atau belum dapat donor bisa menjalani transplantasi.

6. Ginjal Baru Tidak Akan Rusak

Halaman:

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah