Ternyata Penularan dalam Pesawat Sangat Kecil, Berikut Penjelasannya!

- 19 Desember 2020, 18:30 WIB
suasana di dalam pesawat
suasana di dalam pesawat /pexels.com

RINGTIMES BALI - Penularan Covid-19 di dalam transportasi pesawat di seluruh dunia sangat sedikit. Hal ini dinyatakan oleh Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) yang menjelaskan bahwa terdapat 44 kasus dari 1,2 miliar pelaku perjalanan atau hanya 1 kasus dari setiap 27 juta perjalanan.

"Fakta dan referensi ilmiah menunjukkan risiko penularan di pasawat sangat sedikit dan kejadian penularan sebagian besar terjadi ketika masker belum menjadi protokol kesehatan," kata Ketua Umum MTI Agus Taufik Mulyono dalam Diskusi Online#11 Forum Wartawan Perhubungan/Forwahub di Jakarta, Sabtu, sebagaimana dikutip Ringtimes Bali dari laman ANTARA. 

Beliau memperkirakan potensi penularan di dalam pesawat dibilang berisiko kecil jika penumpang disiplin menggunakan masker/pelindung mulut dan wajah.

Baca Juga: Gubernur Koster Akan Seimbangkan Struktur Perekonomian Bali Tahun 2021

Agus juga mengatakan, risiko penularan penumpang di dalam pesawat antara lain disebabkan terdapat teknologi yang mampu mencegah penularan COVID-19.

Menurutnya, pesawat memiliki teknologi untuk mengganti udara dalam kabin menggunakan filter HEPA (High Efficiency Particulate Air) yang dapat menyaring udara dengan efektivitas 99,99 persen. Proses ini memastikan udara di dalam pesawat berganti dan difilter setiap 3 menit, dan sistem serupa diterapkan di rumah sakit.

Filter tersebut mampu secara efektif menangkap bakteri, virus dan jamur berukuran mikroskopik. "Sistem ini telah menjadi wajib dalam pesawat-pesawat baru," kata Agus.

Baca Juga: Konflik dengan Sule Soal Harta Warisan Lina Belum Kelar, Teddy Dikabarkan Menikah Lagi

Dari penelitian yang dilakukan, risiko penularan tinggi COVID-19 justru berada di akses masuk terminal, risiko penularan sedang-tinggi berada di terminal (area publik) intermoda antarmoda dan terminal (steril area), sedangkan di dalam pesawat risikonya rendah.

"Meskipun demikian sampai saat ini masih banyak masyarakat yang takut naik pesawat karena dianggap bisa tertular pandemi. Ini yang harus dihilangkan stigma seperti ini, asalkan tetap memenuhi protokol kesehatan," katanya.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: ANTARA Bali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x