Berikut antinutrien terpenting yang ditemukan dalam singkong:
- Saponin: Antioksidan yang mungkin memiliki kekurangan, seperti berkurangnya penyerapan beberapa vitamin dan mineral
- Fitat: Antinutrien ini dapat mengganggu penyerapan magnesium, kalsium, zat besi dan seng.
- Tanin: Dikenal untuk mengurangi daya cerna protein dan mengganggu penyerapan zat besi, seng, tembaga dan tiamin.
Baca Juga: Mudah didapat, Kombinasi Daun Kelor dan Jahe dapat Melawan Penyakit Mematikan
Efek antinutrien lebih menonjol bila sering dikonsumsi dan sebagai bagian dari pola makan yang tidak mencukupi.
Namun, selama hanya mengonsumsi singkong sesekali, antinutrisi tidak menjadi masalah utama.
Faktanya, dalam beberapa keadaan, antinutrien seperti tanin dan saponin sebenarnya memiliki efek kesehatan yang bermanfaat.
Baca Juga: Dihukum 10 Tahun karena Postingan Instagram, Berikut 6 Fakta Menarik 'Angelina Jolie KW' Sahar Tabar
Dengan demikian, antinutrien dalam singkong dapat mengganggu penyerapan beberapa vitamin dan mineral dan dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
Hal ini terutama menjadi perhatian penduduk yang mengandalkan singkong sebagai makanan pokok.
4. Cara membuat singkong yang lebih aman untuk dikonsumsi
Singkong umumnya aman jika diolah dengan benar dan dimakan sesekali dalam jumlah sedang. Ukuran porsi yang wajar adalah sekitar 73 hingga 113 gram.