RINGTIMES BALI – Salah satu masalah kesehatan yang menyerang lambung yaitu radang lambung. Radang lambung juga bisa ditandai dengan gejala-gejala yang ditimbulkan.
Radang lambung atau Gastritis merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya peradangan pada dinding lambung.
Mual hingga muntah darah dapat mengindikasikan radang lambung pada seseorang. Gastritis tersebut dapat terjadi ketika lapisan lambung mengalami iritasi, peradangan, ataupun pengikisan.
Baca Juga: 5 Makanan Terbaik Pencegah Asam Lambung Naik, Salah Satunya Putih Telur
Pada lapisan lambung (mukosa) terdapat kelenjar yang memiliki fungsi untuk menghasilkan asam lambung dan enzim percernaan berupa pepsin.
Lapisan lambung tersebut dilindungi oleh lendir yang disebut mukus yang tebal yang dapat melindungi dari iritasi ataupun kerusakan akibat asam lambung.
Akan tetapi, apabila lendir tersebut rusak dan hilang, maka iritasi atau peradangan bisa terjadi pada lambung.
Baca Juga: 3 Minuman Terburuk Pemicu Penyakit Asam Lambung, Salah Satunya Kopi
Gastritis ini dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu gastritis akut dan gastritis kronis. Gastritis akut biasanya terjadi peradangan yang parah secara tiba-tiba.
Radang lambung jenis ini dapat menimbulkan rasa nyeri pada ulu hati, namun terkadang hal itu bersifat sementara.
Berbeda halnya dengan gastritis kronis, yaitu peradangan jangka panjang yang dapat berlangsung selama bertahun-tahun apabila tidak segera diobati maupun ditangani.
Baca Juga: 5 Makanan Pemicu Asam Lambung, Salah Satunya Cokelat
Radang lambung jenis ini biasanya timbul nyeri ringan namun terjadi lebih sering. Peradangan kronis ini dapat menyebabkan perubahan struktur lambung dan bisa berisiko menjadi kanker lambung bagi yang menderitanya.
Dilansir Ringtimes Bali dari laman Healthline, 12 Maret 2021, terdapat beberapa gejala yang menjadi tanda radang lambung antara lain:
- Mual
- Muntah
- Nyeri di bagian ulu hati, biasanya terasa panas dan perih
- Cepat merasakan kenyang di perut bagian atas
- Gangguan pencernaan
- Perut kembung
- Hilang nafsu makan
Baca Juga: 5 Minuman Terbaik Pereda Asam Lambung Tinggi, Salah Satunya Air Kelapa
Komplikasi lain selain menimbulkan kanker yaitu terjadinya gastritis erosif yang merupakan pengikisan lapisan lambung.
Meskipun jarang terjadi dan tidak menyebabkan peradangan tetapi dapat menimbulkan pendarahan dan luka pada lapisan dinding lambung.
Radang lambung atau gastritis ini biasanya disebabkan karena lemahnya lapisan dinding lambung yang memungkinkan cairan pencernaan merusak dan meradang. Lapisan tipis atau rusak tersebut dapat meningkatkan risiko gastritis.
Baca Juga: 7 Makanan Terbaik untuk Mengatasi Asam Lambung Naik
Selain itu, infeksi bakteri gastrointestinal juga bisa menyebabkan gastritis. Umumnya, bakteri yang menginfeksi lapisan lambung adalah helicobacter pylori.
Infeksi ini bisa ditularkan dari satu orang ke orang lainnya, namun juga bisa ditularkan lewat makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Faktor lainnya yang meningkatkan risiko radang lambung adalah stress, mengonsumsi makanan asam dan pedas secara berlebihan, minuman alkohol, refluks empedu, penyakit croch, usia, reaksi autoimun, maupun faktor berisiko lainnya.
Baca Juga: Asam Lambung Naik, Lakukan Pengobatan Alami Berikut di Rumah
Apabila seseorang menderita gastritis erosif mungkin akan berbeda lagi gejalanya, yaitu seperti muntah darah, hasil tinja ketika buang air besar berwarna hitam.
Sebaiknya, jika mengalami gejala-gejala yang tersebut di atas, maka segera konsultasikan ke dokter dan mulailah menerapkan pola makan yang baik untuk kesehatan lambung.***