Network
RINGTIMES BALI – Asam lambung atau dikenal dengan istilah GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease dalam medis adalah salah satu jenis penyakit pencernaan kronis.
Ketika asam lambung kembali ke kerongkongan, seseorang biasanya merasakan refluks asam atau peradangan dan mulas. Kondisi ini dikenal sebagai asam lambung atau GERD.
Sebagai pengobatan untuk mengatasi GERD, biasanya mengandalkan antasida. Namun, untuk mengonsumsi obat tersebut harusalah dengan persetujuan dokter berdasarkan dosis yang sesuai.
Baca Juga: Baik untuk Jantung, Ginjal, hingga Lambung dengan Konsumsi Jus Kentang
Penting untuk mengetahui gejala refluks asam dan juga penyebabnya agar dapat mengurangi risiko asam lambung. Gejala GERD ini biasanya menimbulkan rasa sensasi terbakar di dada dan tenggorokan serta juga menghadapi rasa asam di mulut.
Selain itu, gejala yang ditimbulkan juga dapat berupa nyeri dada, batuk kering, sakit tenggorokan, kesulitan menelan, dan lain sebagainya. Apabila sering mengalami masalah selain nyeri dada, pengobatan GERD rumahan dapat sangat membantu dalam mengobati kondisi tersebut.
Akan tetapi, apabila terasa nyeri dada dan sesak napas, maka harus segera dikonsultasikan ke dokter, kemungkinan hal itu juga bisa menjadi tanda serangan jantung.
Baca Juga: Cegah Covid-19, Simak 10 Makanan untuk Meningkatkan Kekebalan pada Anak
Dalam usaha menghindari asam lambung tersebut, seseorang harus mengatur pola makan yang sehat dan seimbang. Pastinya, juga harus menghindari beberapa makanan yang dapat menyebabkan asam lambung naik.
