Jenis Ikan Tuna yang Dapat Merusak Perkembangan Otak dan Sistem Saraf Bayi, Ibu Hamil Wajib Baca

13 Februari 2021, 20:15 WIB
Jenis Ikan Tuna yang Dapat Merusak Perkembangan Otak dan Sistem Saraf Bayi, Ibu Hamil Wajib Baca. /PIXABAY/PICNIC-Foto-Soest

RINGTIMES BALI - Tuna adalah sumber nutrisi yang sangat baik, beberapa diantaranya sangat penting selama kehamilan. Namun, beberapa jenis tuna memiliki kandungan merkuri yang tinggi.

Adanya kandungan merkuri dalam makanan, dapat membahayakan kesehatan bayi dan menyebabkan berbagai masalah perkembangannya. 

Mayoritas ahli kesehatan menganjurkan agar ibu hamil tetap mengonsumsi tuna selama kehamilan. Namun karena kandungan merkurinya, sebaiknya menghindari makan terlalu banyak, untuk menghindari kerusakan perkembangan otak dan sistem saraf bayi.

Baca Juga: ShopeePay dan Kitabisa.com Berbagi Kebahagiaan di Bulan Kasih Sayang Melalui Gerobak Usaha

Dilansir Ringtimesbali.com dari laman Healthline, pada dasarnya semua ikan mengandung beberapa merkuri. Ikan yang lebih besar, lebih tua, dan lebih tinggi pada rantai makanan, berpotensi memiliki kandungan merkuri yang lebih tinggi.

Ikan tuna merupakan salah satu ikan predator yang dapat tumbuh besar dan tua. Oleh karena itu, kemungkinan ikan tuna mengandung merkuri dalam jumlah yang signifikan di dalam dagingnya.

Asupan merkuri yang tinggi selama kehamilan dapat merusak perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Selain itu dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan lainnya, diantaranya:

Baca Juga: Ikan Tuna Dapat Membantu Meningkatkan Hormon Testosteron dan Produksi Sperma

1. Kesulitan belajar

2. Perkembangan keterampilan motorik yang tertunda

3. Defisit bicara, memori, dan perhatian

kemampuan visual-spasial yang buruk

4. Kecerdasan rendah (IQ)

5. Tekanan darah tinggi atau masalah jantung di masa dewasa

Dalam terparahnya, asupan merkuri yang tinggi selama kehamilan terkadang mengakibatkan hilangnya penciuman, penglihatan, atau pendengaran pada bayi, serta cacat lahir, kejang, koma, bahkan kematian bayi.

Baca Juga: Ikan Tuna Termahal di Dunia Tampakan Diri di Laut Inggris, Bayangkan Harganya Capai Rp48 Miliar

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan merkuri pada awal kehamilan mungkin tidak memiliki efek negatif pada perilaku, perkembangan, atau fungsi otak bayi. Namun harus tetap membatasi konsumsi ikan tuna untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain itu, ibu hamil harus menghindari makan tuna mentah untuk meminimalkan risiko infeksi Listeria Monocytogenes, yaitu suatu bakteri yang dapat berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Risiko dari mengonsumsi makanan yang mengandung merkuri bersifat kumulatif. Jenis ikan yang berbeda mengandung jumlah merkuri yang berbeda.

Baca Juga: Kenali Manfaat Iodin untuk Kesehatan, Terutama Untuk Ibu Hamil dan Anak

Food and Drug Administration (FDA) menyarankan agar ibu hamil mengonsumsi 225–340 gram ikan dan makanan laut per minggu. Adapun makanan laut yang boleh dikonsumsi yaitu:

  • Tuna kalengan atau ikan rendah merkuri lainnya, seperti teri, cod, tilapia, atau trout, dengan kuantitas tidak lebih dari 340 gram.
  • Ikan sirip kuning, putih, tuna albacore, atau ikan rendah merkuri lainnya, seperti bluefish, halibut, mahi-mahi, tilefish, atau kakap, dengan kuantitas tidak lebih dari 112 gram.

Baca Juga: Ingin Cepat Hamil, Coba Konsumsi Makanan Ampuh Peningkat Kesuburan Ini

Selain itu, ibu hamil dianjurkan untuk menghindari tuna mata besar dan ikan merkuri tinggi lainnya, seperti ikan todak, hiu, marlin, orange roughy, king mackerel, dan tilefish.

Untuk memaksimalkan manfaat makan tuna sekaligus meminimalkan risiko, ibu hamil dianjurkan menghindari makan tuna mentah. Selain menyebabkan masalah kesehatan, mengonsumsi tuna mentah dapat meningkatkan risiko infeksi Listeria.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler