5 Bahaya Sering Makan Kentang Goreng Bagi Kesehatan

22 Januari 2021, 14:10 WIB
5 Bahaya Sering Makan Kentang Goreng Bagi Kesehatan /Pixabay/matthiasboeckel

RINGTIMES BALI - Kentang goreng adalah makanan yang disukai hampir semua orang. Kentang goreng mudah dioleh dan juga murah.

Di masa sekarang banyak gerai dan rumah makan yang menyediakan menu kentang goreng sebagai camilan. Rasanya yang enak membuat orang bisa menghabiskan sebungkus kentang goreng dalam waktu singkat.

Meski begitu ternyata ada beberapa bahaya jika terlalu sering mengkonsumsi kentang goreng. Dikutip RINGTIMES BALI dari video yang diunggah kanal YouTube Info Kesehatan pada 22 Januari 2021, berikut 5 bahaya sering makan kentang goreng.

Baca Juga: 7 Manfaat Makan Kentang Setiap Hari, Termasuk Mengobati Diare

1. Meningkatkan Resiko Hipertensi

Tingginya natrium setelah penggorengan kentang. Campuran bumbu pada kentang goreng yang dijual dipasaran biasanya tinggi kandungan garam yang meningkatkan resiko hipertensi.

2. Penyakit Jantung

Senyawa folat dalam minyak goreng bisa megkontaminasi kentang. Gabungan dua zat dalam minyak goreng dan kentang yakni folat dan lemak tak jenuh bisa membuat tekanan darah tidak stabil dan meningkatkan resiko penyakit jantung.

3. Penyakit Stroke

Konsumsi kentang goreng yang berlebihan bisa menimbulkan penyempitan pembuluh darah. Saat rongga pembuluh darah semakin menyempit, bisa menimbulkan penyumbatan yang bisa membuat saraf terdampak. 

Baca Juga: Jika Anda Penderita Kolestrol Akut, Pertimbangkan Mengonsumsi Kentang Dengan Cara Berikut

Keluhan pada saraf biasanya terjadi pada saraf yang berhubungan dengan gerakan. Ini bisa menyebabkan sebagian tubuh mengalami kelumpuhaan atau stroke permanen.

 

4. Resiko Obesitas

Makanan yang digoreng memiliki lebih banyak kalori. Saat kalori menumpuk, Anda akan mengalami kelebihan berat badan.

5. Rentan Terkena Diabetes

Orang yang sering makan kentang sangat rentan terkena diabetes. Sensitifitas insulin yang rendah membuat tubuh tidak bisa mengelola gula darah secara optimal.***

 

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi

Tags

Terkini

Terpopuler