Diare Termasuk Daftar Penyakit Mematikan, Simak Gejala yang Harus Diwaspadai

14 Desember 2020, 21:25 WIB
berikut makanan yang dianjurkan dan dilarang ketika terserang diare /Pixabay

RINGTIMES BALI – diare merupakan salah satu penyakit yang mematikan dan dapat terjadi pada siapa saja, biasanya kondisi ini disebabkan oleh alergi atau keracunan makanan, atau karena kondisi kronis seperti sindrom iritasi usus besar atau penyakit Crohn.

Apabila memiliki kondisi tersebut dalam jangka panjang yang memengaruhi sistem pencernaan. Kemungkinan pola makan yang sedang diterapkan kurang sesuai sehingga dapat memengaruhi sistem pencernaan yang tidak baik.

Seperti yang dilansir dari laman Healthline, Seseorang dapat menghubungi dokter dan menanyakan apa yang harus dilakukan jika mengalami gejala-gejala ini seperti di bawah ini,

  • Tidak membaik setelah 24 jam
  • Popok tidak basah dalam tiga jam atau lebih
  • Mengalami demam 102°F (39°C) atau lebih tinggi.
  • Memiliki mulut atau lidah yang kering.
  • Menangis tanpa air mata.
  • Memiliki kulit yang tidak rata jika dicubit dan dilepaskan.
  • Memiliki penampilan cekung di bagian perut, pipi, atau mata.
  • Memiliki tinja berwarna hitam atau berdarah.

Ketika mengalami diare, terdapat makanan tertentu yang bisa dikonsumsi untuk membantu sistem pencernaan kembali bekerja dengan baik. Di samping itu, terdapat juga makanan tertentu yang harus dihindari.

 Baca Juga: Kenali MSG, Dapat Sebabkan Kerusakan Otak hingga Kanker, Simak Alasannya

Makanan dan minuman yang bisa dikonsumsi ketika diare

Ketika mengalami diare, makanan yang dimakan dan makanan yang dihindari dapat menjadi sangat penting untuk membantu meredakan diare dan pulih lebih cepat. Di sinilah makanan BRAT termasuk untuk dikonsumsi bagi seseorang yang mengalami diare.

BRAT merupakan singkatan dari banana, rice, apple sauce, dan toast (pisang, nasi, apel, roti panggang). Makanan ini terasa hambar, jadi tidak akan memperburuk sistem pencernaan. Hal ini juga dapat membantu mengencangkan tinja.

Makanan lain yang termasuk dalam diet BRAT meliputi:

  • Sereal yang dimasak seperti krim gandum atau farina
  • Biskuit
  • Jus apel

Baca Juga: Selain Mie Instan, Simak Makanan Berbahaya yang Mengandung MSG Lainnya 

Di sisi lain, seseorang yang mengalami diare juga perlu minum banyak cairan agar tetap terhidrasi dan mengganti cairan yang hilang. Cairan lain yang bisa dicoba meliputi:

  • Kaldu bening, seperti kaldu ayam atau kaldu sapi, tanpa minyak
  • Air yang ditingkatkan elektrolit atau air kelapa dengan vitamin atau elektrolit (coba hindari yang tinggi gula)
  • Pedialyte
  • Teh tanpa kafein

Makanan dan minuman yang harus dihindari ketika diare

Ketika mengalami diare atau sedang dalam masa pemulihan, terdapat banyak makanan yang harus dihindari. Makanan ini bisa memicu sistem pencernaan dan memperburuk atau memperpanjang diare.

Baca Juga: Simak, Beberapa Makanan Ini Dipercaya Bisa Cegah Kanker, Kardiovaskuler, dan Diabetes 

Makanan yang harus dihindari saat mengalami diare meliputi:

  • Susu dan produk susu (termasuk minuman protein berbasis susu)
  • Makanan yang digoreng, berlemak, dan berminyak
  • Makanan pedas
  • Makanan olahan, terutama yang memiliki makanan tambahan
  • Daging babi dan sapi muda
  • Sarden
  • Sayur mentah
  • Bawang
  • Jagung
  • Semua jenis buah jeruk
  • Buah-buahan lainnya, seperti nanas, ceri, beri berbiji, buah ara, kismis, dan anggur
  • Alkohol
  • Kopi, soda, dan minuman berkafein atau berkarbonasi lainnya
  • Pemanis buatan, termasuk sorbitol

Pencegahan dan Perawatan

Banyak kasus diare yang tidak berlangsung lama dan merespons pengobatan rumahan dengan baik seperti diet yang dimodifikasi, asupan cairan yang banyak, dan obat-obatan yang dijual bebas (OTC). 

 Baca Juga: Punya Penyakit Jantung, Berhenti Konsumsi 10 Makanan Ini Agar Kolesterol Tidak Naik

Perawatan OTC termasuk obat anti diare seperti pepto-bismol berguna untuk dapat membantu menghentikan atau memperlambat diare. Dalam beberapa kasus, diare disebabkan oleh parasit atau infeksi bakteri, dan mungkin perlu diobati dengan antibiotik.

Dengan mengonsumsi probiotik yang sesegera mungkin setelah diare dapat membantu mencegah reaksi merugikan terhadap antibiotik dan mengembalikan bakteri sehat ke dalam sistem pencernaan. Hal ini juga dapat membantu mencegah kasus diare di masa depan.

Akan tetapi, apabila sedang mengalami diare yang parah, mungkin perlu dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan cairan infus.

 Baca Juga: Simak, 15 Buah dan Sayur yang Ampuh Melawan Kanker, Asam Urat, Penyakit Jantung, dan Diabetes

Meskipun banyak kasus diare dapat diobati di rumah dengan pengobatan OTC, istirahat, dan diet yang dibatasi untuk sementara, namun apabila berlangsung cukup lama maka harus berkonsultasi dengan dokter

Hubungi dokter jika diare berlangsung lebih dari dua hari tanpa perbaikan dan mengalami dehidrasi. Selain itu, gejala lain yang harus diperhatikan termasuk tinja berwarna hitam atau berdarah, sakit perut yang parah, atau demam 102°F (39°C) atau lebih tinggi.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler