Cek Fakta Gula Sebabkan Diabetes, Simak Penjelasannya

27 November 2020, 14:40 WIB
Cek Fakta Gula Sebabkan Diabetes, Simak Penjelasannya /pixabay/

RINGTIMES BALI - Cek fakta apakah benar gula dapat menyebabkan diabetes, karena penyakit ini kerap ditandai dengan kadar gula darah tinggi, banyak orang bertanya-tanya apakah makan gula dapat menyebabkannya.

Memang benar bahwa mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko diabetes atau penyakit kencing manis, asupan gula hanyalah salah satu bagian dari teka-teki.

Banyak faktor lain, termasuk pola makan, gaya hidup, dan genetika secara keseluruhan juga mempengaruhi risiko Anda.

Baca Juga: 6 Tips Mengobati Diabetes Tipe 2, Perbanyak Olah Raga dan Stop Merokok

Disini akan diulas peran gula dalam mengembangkan kencing manis dan memberikan tips untuk mencegahnya sebagaimana dikutip dari healthline.

Diabetes terjadi ketika tubuh Anda tidak lagi dapat mengatur kadar gula darah secara efektif.

Ini bisa terjadi ketika pankreas Anda berhenti memproduksi cukup insulin, ketika sel Anda menjadi resisten terhadap insulin yang diproduksi atau keduanya.

Baca Juga: Ini 16 Manfaat Daun Mengkudu untuk Lovebird dan Semua Burung Kicau, Harus Kamu Coba

Insulin adalah hormon yang dibutuhkan untuk memindahkan gula keluar dari aliran darah dan masuk ke dalam sel Anda, jadi kedua skenario tersebut mengakibatkan peningkatan kadar gula darah secara kronis.

Kadar gula darah tinggi dalam waktu lama dapat menyebabkan komplikasi seperti peningkatan risiko penyakit jantung, serta kerusakan saraf dan ginjal, jadi penting untuk memeriksanya.

Ada dua jenis utama masing-masing dengan penyebab berbeda:

Tipe 1: Terjadi ketika sistem kekebalan Anda menyerang pankreas Anda, menghancurkan kemampuannya untuk memproduksi insulin.

Baca Juga: Cara Membuat Jamu Alami untuk Semua Burung, Terbukti Sehat dan Gacor

Tipe 2: Terjadi saat pankreas berhenti memproduksi cukup insulin, saat sel tubuh Anda tidak lagi merespons insulin yang diproduksi atau keduanya.

Diabetes tipe 1 relatif jarang, sebagian besar bersifat genetik, dan hanya menyumbang 5-10% dari semua kasus kencing manis.

Diabetes tipe 2 menyumbang lebih dari 90% kasus kencing manis dan terutama dipicu oleh faktor diet dan gaya hidup.

Diabetes tipe 2 adalah bentuk yang paling umum. Ini terjadi ketika tubuh Anda berhenti memproduksi cukup insulin atau ketika sel menjadi resisten terhadap insulin yang diproduksi, yang menyebabkan peningkatan kadar gula darah secara kronis.

Baca Juga: Kontrol Diabetes Anda dengan 16 Makanan Terbaik Ini, Salah satunya Telur

Sejumlah besar penelitian telah menemukan bahwa orang yang secara teratur minum minuman yang dimaniskan dengan gula memiliki risiko sekitar 25% lebih besar terkena tipe 2.

Faktanya, minum hanya satu minuman yang dimaniskan dengan gula per hari meningkatkan risiko Anda sebesar 13%, terlepas dari penambahan berat badan yang mungkin ditimbulkannya.

Selain itu, negara dengan konsumsi gula tertinggi juga memiliki tingkat tipe 2 tertinggi, sedangkan negara dengan konsumsi terendah memiliki tingkat terendah.

Baca Juga: Yuk, Cegah Diabetes pada Anak dengan Deteksi Dini Berikut Ini

Hubungan antara asupan gula dan penyakit ini masih berlaku bahkan setelah mengontrol asupan kalori total, berat badan, konsumsi alkohol, dan olahraga.

Meskipun penelitian ini tidak membuktikan bahwa gula menyebabkan kencing manis, hubungannya kuat.

Banyak peneliti percaya bahwa gula meningkatkan risiko baik secara langsung maupun tidak langsung.

Ini dapat secara langsung meningkatkan risiko karena dampak fruktosa pada hati Anda, termasuk meningkatkan perlemakan hati, peradangan dan resistensi insulin lokal.

Baca Juga: Berikut 10 Tips Menjadi Tua dengan Cara Anggun, Salah Satunya Murmer Minum Air Putih!

Efek ini dapat memicu produksi insulin abnormal di pankreas Anda dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Makan gula dalam jumlah besar juga secara tidak langsung dapat meningkatkan risiko penyakit ini dengan berkontribusi pada penambahan berat badan dan peningkatan lemak tubuh yang merupakan faktor risiko terpisah untuk mengembangkan kencing manis.

Terlebih lagi, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa makan banyak gula dapat mengganggu sinyal leptin, hormon yang meningkatkan perasaan kenyang, menyebabkan makan berlebihan dan penambahan berat badan.

Untuk mengurangi efek negatif dari konsumsi gula tinggi, WHO merekomendasikan tidak lebih dari 10% kalori harian Anda dari gula tambahan yang tidak secara alami ditemukan dalam makanan.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler