"Setiap provinsi membutuhkan unit kejahatan gender yang dikelola oleh perempuan yang terlatih khusus, bersama dengan adanya hotline, tempat penampungan krisis, bantuan medis-hukum, tes DNA, bantuan dalam mendaftarkan kasus di kantor polisi terdekat, dan konseling serta terapi trauma PTSD jangka panjang," tutur Tahira Abdullah.
Baca Juga: Terjebak, KTT ASEAN di Tengah Konflik AS dan China yang Makin Meruncing
Selain mendapat perhatian dari para aktivis perempuan, Perdana Menteri Imran Khan pun mengatakan perlindungan perempuan adalah prioritas pemerintah.
Dia juga mengatakan bahwa kebrutalan seperti itu tidak diperbolehkan dalam masyarakat yang beradab. Dia menyebutkan, insiden seperti itu merupakan pelanggaran nilai-nilai sosial dan aib bagi masyarakat Pakistan.
Menteri Hak Asasi Manusia Pakistan Shireen Mazari juga mengkritik keras Umair Shaikh karena telah menyalahkan korban.
Baca Juga: Raja Salman Mendadak Telpon Vladimir Putin, Ditekan AS Karena Tak Mau Berdamai dengan Israel
Menurut polisi Punjab, ada setidaknya 2.043 kasus pemerkosaan yang terdaftar, dan 111 kasus pemerkosaan berkelompok di Provinsi Punjab tahun ini.
Harris Khalique, Sekretaris Jenderal Komisi Hak Asasi Manusia Independen Pakistan (HRCP) mengatakan, kekerasan terhadap perempuan dan anak telah meningkat selama beberapa tahun terakhir.
Di mana HRCP mencatat rata-rata 10 kasus kekerasan berbasis gender dalam sehari, termasuk serangan seksual dan pemerkosaan anak di bawah umur.
Baca Juga: Malaysia Larang WNI Masuk ke Negaranya, Catat Ini Kriterianya