Korut Tembak Mati Penderita Covid-19 dan Pembatasan Total, 'Kapokin' Selundupan Barang Meningkat

- 12 September 2020, 10:17 WIB
Korut Tembak Mati Penderita Covid-19 dan Pembatasan Total, Selundupan Barang Meningkat
Korut Tembak Mati Penderita Covid-19 dan Pembatasan Total, Selundupan Barang Meningkat /

RINGTIMES BALI - Kebijakan Korea Utara (Korut) untuk menembak mati bagi penderita Covid-19 lantaran pembatasan total di negara itu, memicu tingginya permintaan barang selundupan di Korut.

Untuk diketahui, perintah tembak mati itu untuk mencegah virus corona masuk ke negara Korut, menurut komandan pasukan AS di Selatan.

Bahkan hingga kini, Korut belum pernah mengumumkan satu pun infeksi virus corona tersebut.

Baca Juga: Kim Jong Un Siapkan Hukuman Berat bagi Pasien Positif Pertama Covid di Korea Utara

Pyongyang yang bersekutu dengan Korut telah menutup perbatasan pada Januari untuk mencoba mencegah kontaminasi, dan pada Juli, media pemerintah mengatakan telah menaikkan keadaan daruratnya ke tingkat maksimum.

Komandan Pasukan AS Korea (USFK) Robert Abrams mengatakan bahwa penutupan perbatasan telah meningkatkan permintaan barang selundupan, yang mendorong pihak berwenang untuk campur tangan.

Korea Utara memperkenalkan "zona penyangga baru, satu atau dua kilometer di perbatasan China," kata Abrams pada konferensi online yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) di Washington, Kamis, 10 September 2020.

Baca Juga: Korea Utara Lock Down, Covid-19 Masuk Dibawa Seorang Pembelot

"Mereka punya SOF (Pasukan Operasi Khusus) Korea Utara di luar sana. ... Pasukan serang, mereka punya perintah tembak-untuk-bunuh,” katanya, sebagaimana dimuat di Pikiran-rakyat.com "Perintah Tembak Mati Penderita Covid-19 dan Pembatasan Total Memicu Selundupan Akbar ke Korea Utara" yang dilansir AFP.

Penutupan perbatasan secara efektif "mempercepat efek" sanksi ekonomi yang dijatuhkan pada Korea Utara atas program nuklirnya, tambahnya, dengan impor dari China turun 85 persen.

Halaman:

Editor: Tri Widiyanti

Sumber: Pikiran Rakyat New Strait Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x