Bantah Kehabisan Dosis Vaksin Covid-19, India Produksi Vaksin Sendiri

10 Maret 2021, 11:30 WIB
Pemerintah India batah kehabisan dosis vaksin Covid-19. /PIXABAY/nonmisvegliate

RINGTIMES BALI – India sebagai salah satu negara dengan populasi terbanyak sekaligus menjadi negara dengan kasus tertinggi Covid-19 nomor dua di dunia, membantah bila pihaknya kekurangan dosis vaksin Covid-19.

India membantah kekurangan dosis vaksin Covid-19 tersebut pada Selasa, 9 Maret 2021 lewat pemerintah federal India.

Pihaknya menjelaskan bila pendistribusian telah berlangsung ke seluruh negeri dengan berdasarkan permintaan dan konsumsi.

Baca Juga: AS Izinkan Warganya yang Sudah Divaksin Boleh Berkumpul Tanpa Masker

Vaksin Oxford AstraZeneca telah diberikan kepada India dengan jumlah 23 juta dosis. Dari jumlah tersebut 17 juta masyarakat India telah menerima suntikan vaksin.

Pemberian tersebut dipengaruhi oleh melonjaknya masyarakat India yang memenuhi syarat sejak beberapa minggu terakhir.

Dilansir Ringtimesbali.com dari situs The Reuters menjelaskan bila pemerintah negara bagian Rajasthan melaporkan bila pihak mengupayakan pengisian stok vaksin secara mendesak akibat permintaan yang tinggi.

Baca Juga: Krisis di Myanmar Tewaskan 50 Demonstran, Dewan Keamanan PBB Bertindak

Namun, kementerian kesehatan federal mengatakan tidak ada kekurangan di negara bagian India tersebut atau di mana pun seluruh negara India.

Lebih lanjut, Rajasthan diberitahukan memiliki sekitar 70 juta populasi dan masih memiliki sekitar 1,4 juta dosis tersisa per Senin, 8 Maret 2021.

“Posisi faktualnya adalah tidak ada kekurangan vaksin COVID-19 dengan negara saat ini,” kata kementerian kesehatan federal India.

Baca Juga: Minta Makanan Gratis, Influencer asal Inggris Malah Digiring ke Kantor Polisi

Selanjutnya kementerian kesehatan federal India mengatakan bila pihak pemerintah pusat tersebut memantau secara teratur ketersedian pasok vaksin di semua negara bagian dan (wilayah federal) serta memberikan dosis sesuai kebutuhan dan pola konsumsi mereka.

India, yang ingin melindungi 300 juta dari 1,35 miliar penduduknya pada bulan Agustus, memulai kampanyenya pada pertengahan Januari dengan suntikan dari AstraZeneca.

Serta vaksin produksi India sendiri yang bernama Coyavix India tehang dikembangkan oleh Bharat Biotech.

Baca Juga: WHO Segera Terbitkan Laporan Asal-usul Pandemi Covid 19 di Dunia

Vaksin tersebut telah didukung pemerintah lokal dan memiliki tingkat kemanjuran yang tinggi hingga 81 persen.

Setelah Amerika Serikat, India telah melaporkan infeksi virus korona paling banyak di dunia, yang melonjak 15.388 pada Selasa menjadi 11,24 juta. Kematian naik 77 - terendah dalam beberapa bulan - sehingga totalnya menjadi 157.930.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler