Benarkah UMR Jogja Rendah Tapi Rakyatnya Bahagia? Simak Faktanya!

- 7 Februari 2023, 19:06 WIB
Ilustrasi. Jogja dengan daerah populer di Indonesia dengan upah minimum atau UMR pekerja paling rendah.
Ilustrasi. Jogja dengan daerah populer di Indonesia dengan upah minimum atau UMR pekerja paling rendah. /Eko Hariyono/Getty Images/iStockphoto

Selain itu beberapa Regulasi Kesultanan juga membuat pengusaha tidak melihat Jogja sebagai opsi melakukan investasi terkait dengan klaim tanah yang menyebabkan ketidakpastian regulasi dan hal lain yang membuat banyak pabrik dan investor lebih melihat daerah lain.

Faktor selanjutnya adalah daya beli masyarakat. Pasar di Jogja itu kompetitif tapi kapitalnya tidak besar karena memang margin untungnya kecil.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 48 Resmi Dibuka, Benefit Rp4,2 Juta, Berikut Cara Daftar dan Syaratnya!

Hal tersebut disebabkan karena untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa-mahasiswa di sana yang memang terbiasa dengan harga murah.

Sebagai pengusaha disana pilihannya adalah bertahan atau cabut sekalian. Tetapi akan menguntungkan jika pengusaha punya bisnis dengan target nasional tapi beroperasi di Jogja.

Untuk pengusaha itu akan sangat menguntungkan, tetapi untuk pekerja tidak ada bedanya.

Ditambah lagi kenaikan upah minimum sekarang menggunakan formula yang ditentukan PP 78 tahun 2015, dimana kenaikan UMR seragam sebesar 5 atau 7 persen. Maka dari itu, tidak ada perubahan ranking terhadap UMR Jogja.

Solusi dari masalah ini jelas ada di pemerintah kita, baik pusat maupun daerah harus duduk bareng meluruskan kembali benang-benang kusut ini untuk menemukan pemecahan permasalahan tersebut yang berdampak positif bagi rakyat Jogja. ***

 

Halaman:

Editor: Jero Kadek Wahyu Baratha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x