Coba perhatikan stok barang Anda. Anda pasti memiliki barang-barang yang membutuhkan perhatian lebih ketimbang yang lain. Jadi, Anda tidak bisa memperlakukan seluruh stok barang Anda dengan cara yang sama.
Menggunakan teknik ABC adalah cara yang paling mudah untuk mengategorikan stok barang Anda.
Barang dalam kategori A membutuhkan paling banyak perhatian, karena dampaknya terhadap keuangan cukup signifikan meskipun penjualannya tidak dapat diprediksi.
Baca Juga: Sepatu Ulat Sutra Samia, UMKM BRI Naik Kelas Hingga ke Mancanegara
Barang dalam kategori C membutuhkan lebih sedikit perhatian, karena memiliki dampaknya terhadap keuangan lebih kecil, tetapi rasio penjualannya tinggi. Sementara barang dalam kategori B berada di antara kategori A dan C.
2. Atur Tingkat Stok Minimum
Buatlah inventory control menjadi lebih mudah dengan mengatur tingkat stok minimum untuk setiap barang dagangan Anda.
Ini akan memudahkan Anda melakukan pengisian ulang stok dan memastikan bahwa Anda tidak akan mengalami kekurangan stok.
Tingkat stok minimum bisa ditentukan berdasarkan seberapa cepat barang terjual dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkannya dari pemasok Anda.
Baca Juga: 5 Kelebihan dan Kekurangan Investasi Reksadana, Pemula Wajib Tahu untuk Minimalisir Resiko