Baca Juga: BRI Targetkan Penyaluran Kredit Mikro Hingga 45 Persen pada Tahun 2025
Pihaknya mencari sumber pertumbuhan baru dengan prinsip go smaller, dengan fokus pada segmen usaha yang lebih kecil dari mikro yakni ultra mikro.
Tentunya dengan tenor pendek sesuai kebutuhan atau go shorter. BRI pun memperkuat digitalisasi layanan jasa keuangannya atas prinsip go faster, sehingga prinsip go cheaper atau berbiaya murah dan efisien tercipta.
“Maka Champion of Financial Inclusion kita terjemahkan sebagai BRI harus mampu melayani masyarakat sebanyak mungkin, dengan biaya semurah mungkin melalui digitalisasi,” tuturnya.
Baca Juga: Kolaborasi BRI dengan BP-Tapera dan KSEI, Perkuat Pengelolaan Dana Perumahan
Transformasi yang dilakukan oleh BRI difokuskan pada dua area utama, yakni digital dan culture.
Transformasi digital dilakukan dengan fokus untuk mendapatkan efisiensi melalui digitalisasi proses bisnis, dan menciptakan value baru melalui new business model.
Contoh nyata efisiensi digitalisasi business process adalah dengan adanya BRISPOT atau aplikasi pemrosesan kredit melalui mobile yang digunakan oleh tenaga pemasar (Mantri) BRI.
Baca Juga: BRI Life Double Care Resmi Diluncurkan, Sasar Pelaku UMKM dan Kesejahteraan Pekerja