Desa Adat Guwang Kelola Pura Beji Pancoran Solas sebagai Destinasi Wisata Spiritual

- 8 September 2020, 14:00 WIB
Pura Beji Pancoran Solas di Desa Adat Guwang.
Pura Beji Pancoran Solas di Desa Adat Guwang. /

"Kalau air kemasan botol ini biasa kami manfaatkan untuk kebutuhan di pura bila ada upacara termasuk juga di desa," katanya.

Baca Juga: Ini Spesifikasi Toyota New Yaris, Tawarkan Sensasi Berkendara Lincah, Konsep Hatcback Stylish

Diakui sampai saat ini omzet penjualan air kemasan tersebut mencapai Rp 411 juta lebih pada 2019 lalu dengan laba seratus juta lebih.

Hasil dari penjualan tersebut dimanfaatkan untuk mendukung prosesi upacara di desa adat, sehingga kini krama desa adat setempat tidak pernah dikenakan urunan lagi untuk prosesi upacara.

"Maka ini juga akan kami jadikan sebagai Baga Usaha Praduen Desa Adat Guwang," imbuhnya.

Tidak hanya itu, pihaknya juga berencana menjual produk ini kepada pelanggan di luar wilayah Desa Adat Guwang. Namun pihaknya sedang menunggu proses izin dari BPOM, terutama untuk air kemasan 330 ml.

Baca Juga: BLT Rp600 Ribu Disebut Sia-sia meski Diperpanjang Tahun Depan, Ini Alasannya

Perlu diketahui, Beji Solas yang berada pada satu kawasan dengan objek wisata Hidden Cenyon juga bisa dikunjungi wisatawan. Diyakini dengan malukat pada 11 pancuran ini dapat memberikan kesucian, serta mendapat berkat atas doa yang disampaikan.

Diakui objek wisata Hidden Cenyon sendiri sampai saat ini sudah dibuka untuk tamu domestik. Namun, diakui, tingkat kunjungan tidak seramai sebelum pandemi COVID-19. Menyikapi kondisi ini pihaknya pun sudah menurunkan harga tiket kunjungan, khusus untuk tamu domestik.

"Itu sudah termasuk welcome drink dan guide yang akan mengantar selama mengunjungi areal wisata kami," ucapnya.

Upaya menjaga sumber mata air serta lingkungan alam sekitar ini tidak lain pula sebagai bentuk dukungan untuk program "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" Mengoptimalkan sumber mata air ini sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Desa Adat Guwang.

Baca Juga: BLT Rp600 ribu di Jawa Timur Belum Cair, Simak Ini Alasannya

"Dengan visi dan misi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ ini kami di Desa Adat Guwang menggali potensi objek wisata hingga pengolahan air ini," ujarnya.

Karben Wardana mengaku situasi COVID-19 ini, pihaknya tidak hanya melihat sisi negatif, namun juga sisi positif. Terutama di Desa Adat Guwang kini banyak muncul wirausaha yang menjual hasil kerajinan hingga kuliner lawar plek khas Desa Adat Guwang.

"Kalau dulu kan banyak yang sibuk karena bekerja di pariwisata, tapi sekarang sejak dirumahkan warga kami kembali berwirausaha, salah satunya lawar olek, banyak yang ramai dikunjungi, termasuk penjualan lewat online," ungkapnya.

Nah dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19, pihaknya pun masih rutin memberikan sosialisasi kepada warga, terutama dalam pengguna masker. Diakui, warganya sampai saat ini mau tertib dengan imbauan pemerintah.

Baca Juga: Berlaku Mulai Kemarin, di Gianyar Nihil Masyarakat Kena Denda Tidak Memakai Masker

Halaman:

Editor: Emanuel Oja


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x