Dubas-Atnews, Gelar Pameran Buku Menuju Generasi Emas Indonesia 2045

- 17 Agustus 2020, 12:38 WIB
Panitia Pameran dan Literasi, mendatangnya puluhan pemenang Duta atau Jegeg Bagus dari Kabupaten Kota se-Bali serta dari berbagai kampus negeri dan swasta di Denpasar.
Panitia Pameran dan Literasi, mendatangnya puluhan pemenang Duta atau Jegeg Bagus dari Kabupaten Kota se-Bali serta dari berbagai kampus negeri dan swasta di Denpasar. /Emanuel Oja/Tim Ringtimes Bali

RINGTIMES BALI - Direktur Utama Atnews, I Wayan Artaya akan meningkatkan kolaborasi dengan Duta Bahasa Bali dan berbagai pihak yang peduli dalam mendukung gerakan membaca.

Hal itu dikatakan Artaya setelah melihat
antusias peserta generasi muda dan masyarakat, dalam setiap acara terutama seminar acara Pameran Buku dan Literasi selama empat hari, 13-16 Agustus.

Pameran tersebut yang mengusung tema "Membangun Budaya Membaca untuk Indonesia Cerdas dan Indonesia Maju" yang diselenggarakan Duta Bahasa Bali menggandeng Atnews.

Baca Juga: Komunikasi yang Baik, Kunci Soliditas Relawan Giriasa

Selain Atnews, Monumen Perjuangan Bangsal, Balai Bahasa Bali dan DHD Angkatan 45 Bali juga turut mendukung terselenggaranya acara tersebut.

Ia sangat mendukung acara seperti ini agar minat baca dan literasi semakin tinggi, sehingga bangsa semakin cerdas dan memiliki daya saing global.

Artaya merasa gembira atas antusias generasi muda mengikuti acara dalam perhelatan tersebut yang melibatkan berbagai komunitas dan unsur kepemudaan selama empat hari ini.

Baca Juga: Pemerintah Kota Denpasar Terus Awasi Penerapan Protokol Kesehatan

Upaya itu untuk memberikan wadah positif di tengah pandemi COVID-19 yang tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Pameran itu juga, diharapkan mampu memberikan benteng setiap insan pemuda sebagai aset bangsa dari pengaruh buruk sebaran informasi kurang baik yang bersifat provokasi maupun hoax.

"Ini akan terus berkelanjutan dan perlu terus digaungkan bersama-sama, penutupan acara justru awal kebangkitan gerakan membaca anak bangsa," tegas Artaya.

Baca Juga: Dekranasda Bersama Juna Colection Gelar Lomba Buat Masker Kemerdekaan

Dikatakan, UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia. Minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%.

"Itu artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca," ujarnya.

Kondisi itu sungguh memprihatinkan. Masih diperlukan kerja keras mendorong anak bangsa semakin gemar membaca menyambut generasi emas Indonesia 2045.

Baca Juga: Astagfirullah, Dulu Gagah Perkasa Berjuang, Sekarang Dilupakan dan Hidup Memprihatinkan

Untuk itu, Dirgahayu Indonesia ke-75 menjadi momentum gerakan membaca serentak seluruh tanah air.

Meskipun minat masih rendah, sikap optimisme terus ditumbuhkan karena segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca, peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa.

Riset yang bertajuk World"s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61).

Baca Juga: Peringatan Sederhana HUT Kota Negara ke-125 di Tengah Pandemi Covid-19

Sedangkan, 60 juta penduduk Indonesia memiliki gadget, atau urutan kelima dunia terbanyak kepemilikan gadget.

Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang.

Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika.

Baca Juga: Mengenal Keunikan Nama Berdasar Kasta di Bali,

Sementara dari kegiatan pameran buku, ternyata tidak jauh berbeda. Masyarakat pengunjung terutama dari berbagai komunitas yang bertandang menyaksikan arena pameran juga cukup antusias dan sangat menggembirakan.

Seperti disampaikan oleh Ketua Panitia penyelenggara, Ni Putu Nanda Kebayan Sari, total pengunjung mencapai lebih dari 400-an orang. Jadi kalau dirata-ratakan mencapai seratusan orang per hari.

"Ini cukup membanggakan, Kelelahan terbayar, jadinya tidak sia-sia dalam mempersiapkan", ujar Nanda, panggilan akrabnya.

Baca Juga: Serukan Jrx SID Bebas, Warga di Bali Dirikan Baliho, yang Lain Bisa Kena UU ITE juga?

Soal antusiasme pengunjung yang datang ke pameran buku ini juga diakui oleh Ni Kadek Budi Artini selaku Koordinator Komunitas Bali Baca Buku yang memajang buku bacaan dalam berbagai judul termasuk buku bacaan untuk anak-anak.

Ia yang ditemani rekannya Adi Krisna alias Dek Dus, bercerita panjang lebar seputar aktivitasnya membantu anak-anak di Desa terpencil sekitar Kintamani Bangli melalui "Kelas Belajar"

Anggotanya kini sudah mencapai sekitar 120 orang ada yang masih mahasiswa dan ada juga yang sudah bekerja. Namun yang aktif kurang dari setengahnya.

Baca Juga: Pertama dalam Sejarah, 55 Pegiat Sastra Bali Modern Baca Cerpen Berbahasa Bali

Rangkaian kegiatan pameran buku dan literasi ini diselenggarakan dalam rangka mengenang tiga per empat abad puncak petemuan Rahasia perjuangan gerakan bawah tanah perang kemerdekaan di Bali, 16/08-1945.

Selain itu juga memperingati Hut ke-75 Kemerdekaan RI - HUT ke-56 Menwa Ugrasena Bali dan HUT ke,-2 Atnews.

Jelang penutupan diisi dengan acara sharing tentang publik speaking menampilkan pembicara Miss Internet Indonesia 2019, Diah Desviarina, S.IKOM.

Baca Juga: 15 Akomodasi Pariwisata Karangasem Kantongi Verifikasi

Ada yang menarik dan hebatnya, pihak panitia mampu mendatangnya para pemenang Duta atau Jegeg Bagus dari Kabupaten Kota se-Bali serta dari berbagai kampus negeri dan swasta yang jumlahnya puluhan orang.

Mereka sangat antusias menyimak paparan Miss Internet Indonesia 2019 itu, seputar bagaimana semestinya berbicara dan tampil di depan publik.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Bali yang diwakili Ketua Paguyuban Duta Bahasa Provinsi Bali, Bayu juga menanggapi secara serius fenomena kebangsaan, tentunya juga literasi baca tulis di Provinsi Bali.

Baca Juga: Kembali Dibuka, Kunjungan Wisatawan ke Nung-nung Waterfall Masih Sepi

Untuk itu pihaknya berharap bisa berkolaborasi dan beradvokasi positif dalam memberikan kontribusi perubahan Indonesia yang lebih baik.

Acara ditutup ditandai dengan peluncuran program Duta Bahasa Bali 2019 dalam mendukung misi Tri Gatra yakni mengutamakan Bahasa Indonesia, melstarikan bahasa daerah dan meguasai bahasa asing. ***(BIL)

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah