Astagfirullah, Dulu Gagah Perkasa Berjuang, Sekarang Dilupakan dan Hidup Memprihatinkan

- 16 Agustus 2020, 19:48 WIB
Wayan Keneng, mantan pejuang yang tidak terdaftar sebagai anggota Vetran hidup memperihatinkan.
Wayan Keneng, mantan pejuang yang tidak terdaftar sebagai anggota Vetran hidup memperihatinkan. /I Dewa Putu Darmada/Tim Ringtimes Bali

RINGTIMES BALI - Wayan Keneng dan Wayan Suarta, adalah dua warga Desa Pengragoan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana Bali. Usia mereka berkisar 90 tahun bahkan bisa lebih karena mereka tidak ingat dengan usia yang sebenarnya.

Kondisi dua warga renta ini sungguh memprihatinkan, hidup dengan kemiskinan dalam rumah yang sangat sederhana.

Mereka sudah tidak mampu bekerja, maklumlah usianya sudah sangat uzur dan sudah mulai pikun-pikunan. Hari-harinya lebih banyak dihabiskan di tempat tidur.

Untuk kebutuhan sehari-hari, pekak (kakek) ini hanya mengharapkan uluran tangan anak-anaknya dan saudara-saudaranya yang menjaga dan merawatnya dengan baik serta penuh kasih sayang. Kadang pula para tetangga rela bernagi buat mereka.

Baca Juga: Peringatan Sederhana HUT Kota Negara ke-125 di Tengah Pandemi Covid-19

Meskipun mereka sudah mulai pikun-pikunan, tapi mereka masih ingat pengalaman hidupnya sewaktu masih remaja dan beranjak dewasa. Bahkan dia sangat lancar mengisahkan kisah perjalanan hidupnya di masa penjajahan.

"Dulu saya ikut berjuang melawan penjajah. Saya berjuang cukup lama bersama kakak saya dari sebelum Indonesia merdeka sampai akhirnya merdeka," tutur Wayan Keneng ditemui redaksi, di rumah sederhananya, Minggu 16 Agustus 2020.

Dia mengaku berjuang untuk kemerdekaan RI dari jaman Jepang dan Belanda. Dia juga mengaku sering terlibat pertempuran.

Dalam perjuangan itu, dia hanya membawa bambu runcing dan senjata tradisonal lainnya, seperti parang dan keris.

Baca Juga: Mengenal Keunikan Nama Berdasar Kasta di Bali,

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x