Segmen Pemilih Milenial Jadi Prioritas Sosialisasi Pilkada

- 15 Agustus 2020, 16:41 WIB
Komisioner KPU Kota Denpasar mengikuti rapat koordinasi dengan KPU penyelenggara Pilkada seluruh Indonesia secara virtual.
Komisioner KPU Kota Denpasar mengikuti rapat koordinasi dengan KPU penyelenggara Pilkada seluruh Indonesia secara virtual. /Tim Ringtimes Bali /

RINGTIMES BALI - KPU Kota Denpasar, Jumat 14 Agustus 2020 menggelar rapat Koordinasi (Rakor) secara virtual tentang Sosdiklih Pilkada Serentak Tahun 2020, di Ruang Rapat Lantai II KPU Kota Denpasar.

Kegiatan ini diselenggarakan KPU RI dengan menghadirkan narasumber atau Pimpinan rapat Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, ST, SH, M.Si, Devisi Sosdiklih & Parmas / Nur Syarifah, Karo Teknis KPU RI.

Rapat yang diikuti 34 KPU Provinsi Se-Indonesia dan 261 KPU Kabupaten Kota se-Indonesia ini bertujuan menyampaian laporan dan evaluasi kegiatan sosialisasi dari KPU Provinsi dan KPU Kabupaten Kota Peserta Pemilihan Serentak Tahun 2020.

Baca Juga: DLHK Intensifkan Perompesan Pastikan Keamanan Masyarakat

Kegiatan ini dilakukan untuk memantau dan evaluasi kegiatan Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi masyarakat  pada Pemilihan Serentak 2020.

Berbagai pola sosialisasi dilaporkan secara bergiliran dari masing-masing daerah. Secara umum terbagi menjadi dua bagian, yaitu melalui komunikasi tatap muka  secara terbatas (dengan tetap menerapkan protokol pencegahan covid 19) dan komunikasi melalui web/daring. 

Secara teknis, strategi  sosialisasi dimulai dengan memanfaatkan media sosial  secara massif sebagai penyambung informasi kepemiluan.

Baca Juga: Denpasar Sukses Raih Penghargaan Langit Biru Kategori Kota Besar

Dengan maraknya penggunaan sarana digital dengan beragam platform dan konten yang edukatif dan informatif, diharapkan penggunaan informasi dan media sosial dapat mewujudkan pemilih yang cerdas.

Mengingat pengguna media sosial sebagian besar didominasi oleh kaum milenial, maka sasaran utamanya adalah kelompok milenial.

Dalam prakteknya tetap mempertimbangkan kelompok masyarakat lainnya yang juga aktif menggunakan media sosial.

Baca Juga: Bantu Ekonomi Petani, Ini Aksi Undiknas Denpasar

Hampir seluruh daerah di Indonesia melibatkan segmen milenial ini dalam kreativitas sosialisasi. 

Penyelenggara sampai ke tingkat KPPS pun  bisa “dimanfaatkan” sebagai buzzer kepemiluan.

Di samping itu, keterbukaan informasi publik lewat media cetak, media elektronik  dan media online, dan dengan mencetak bahan-bahan sosialisasi juga masih relevan dilakukan.

Baca Juga: Rayakan 62 Tahun Provinsi Bali, PDIP Badung Gelar Pasar Murah

Terkait relawan demokrasi, Nur Syarifah, Karo Teknis KPU RI mengatakan, pembentukan relawan demokrasi di tiap-tiap daerah tidak selalu sama tetapi disesuaikan dengan ketersediaan anggaran dari masing-masing daerah.

Sementara Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, ST, SH, M.Si mengingatkan seluruh penyelenggara Pilkada serentak 2020 untuk menyelesaikan semua pekerjaan terukur, termasuk kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih ini.

“Maknanya adalah dokumentasi dan administrasi kegiatan agar dikelola dengan baik  karena pada akhirnya publik akan bertanya bagaimana tingkat partisipasi masyarakat  yang berhubungan dengan kegiatan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih ini," ujarnya.

Baca Juga: Jaya Negara Mendem Pedagingan di Pura Maospahit Tonja

Materi yang disampaikan dalam rakor ini akan ditindak lanjuti dan dibuatkan klasifikasi untuk menentukan pola sosialisasi dan pendidikan pemilih di masa pandemik agar target parmas dapat tercapai. ***(BIL)

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x