9 Bidan di Bali Terpapar Covid-19, Ruang Nifas RSUD Sanjiwani Ditutup

- 10 Agustus 2020, 18:42 WIB
Suasana di Rumah Sakit Sanjiwani Gianyar.
Suasana di Rumah Sakit Sanjiwani Gianyar. /Tim Ringtimes Bali
RINGTIMES BALI - Setelah sebelummya poliklinik sempat ditutup sementara akibat beberapa tenaga kesehatan dinyatakan positif, kini ruangan nifas di RSUD Sanjiwani Gianyar ditutup sementara.
 
Hal ini menyusul adanya 9 bidan yang bertugas di ruang nifas rumah sakit terpapar Covid-19.

Informasi yang dihimpun, penutupan ruangan Nifas di RSU Sanjiwani Gianyar diberlakukan mulai Senin (10/8/2020). Ditutup  selama 14 hari atau sampai 24 Agustus 2020 mendatang.

Baca Juga: Soal Gelar Perkara Djoko Tjandra, KPK Belum Terima Undangan Resmi Polri

Penutupan ruangan tempat perawatan ibu dan bayi usai persalinan itu, diterapkan lantaran  10 petugas medis terpapar positif covid 19.

Sementara itu, untuk pelayanan sementara, diperbatukan dari bidan yang bertugas di IGD rumah sakit, karena masih ada  4 bayi dalam perawatan.

Dikonfirmasi Wadir RS Sanjiwani, Anak Agung Oka Beratha dan dibenarkan oleh Dirut RS Sanjiwani, dr Ida Komang Upeksa membenarkan penutupan ruangan nifas selama 14 hari itu.

Baca Juga: Rombongan Menteri Kunjungi Gianyar, Salah Satunya Kunjungi Puri Ubud

Selama penutupan ruangan tersebut, pihak rumah sakit pun tidak melayani pasien persalinan.

“Tidak melayani pasien kebidanan atau persalinan, karena yang telah bersalin akan dirawat  di ruang nifas,” jelasnya, Senin (10/8).

Dalam pengumuman yang dipasang, bahwa ruang nifas ditutup sementara. Tertulis, pengumuman sehubungan dengan adanya petugas ruangfan nifas terkonfirmasi positif covid 19.

Baca Juga: Bugatti Bukan Mobil Termahal Di Dunia, Berikut 5 Mobil Termahal Di Dunia

Pelayanan ruang nifas sementara ditutup selama 14 hari, mulai tanggal 10 Agustus 2020 dan pelayanan buka kembali tanggal 24 Agustus 2020.

Sedangkan dikonfirmasi terpisah, Kadis Kesehatan dr Ida Ayu Cahyani Widyawati menambahkan terkait hal tersebut akan dilakukan tindakan. Yaitu dengan  mensterilkan ruangan pelayanan tersebut.

Baca Juga: Rombongan Menteri Kunjungi Gianyar, Salah Satunya Kunjungi Puri Ubud

“Karena ada tenaga kesehatan yang terkonfirmasi, sehingga perlu mensterilkan ruangan pelayanan,” imbuhnya.

Hingga kini beluam dikethuai secara jelas sumber penyebaran virus ini. karean di ruang persalianan tidak  nakes yang terkonfirmasi positif terppar virus mematikan ini.

Dugaan sementara, virus ini menyebar saat istirahat makan, karena nakes kerap makan bersama.

Baca Juga: Viral Video Bocah Asik Dugem Peluk Botol Miras, Pelaku Ngomong Kasar, Halo KPAI

Kemungkinan lain, virus ini bersumber dari tempat praktik masing-masing bidan yang bersangkutan karena sering kontak dengan pasien umum.*** 

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x