Pada pameran ini, Agus Mertayasa yang mulai melukis sejak tahun 2017 (atau 3 tahun silam) memamerkan 45 karyanya yang hampir keseluruhan mengangkat tema MAUT atau tentang PRALINA.
Baca Juga: Disperindag Gianyar Garap Dua Pasar Desa Adat
Suatu karya yang khas dengan penguasaan energi garis dan kemampuan menggores ritme bahasa nafas layaknya orang yang sedang meditasi.
Ia memiliki kesempurnaan untuk berfokus pada suasana batiniah yang ingin disampaikan dalam sebuah tema secara visual yang kuat dengan pancaran aura magisnya.
Tema ini menjadi pilihan karena Agus Mertayasa memiliki kepekaan kuat terhadap semesta dan kehidupan untuk menjawab kemungkinan maut yang ada, karena manusia adalah bagian dari maut itu sendiri. ***(BIL)