Selama Pandemi, Banyak Kasus Perebutan Hak Asuh Anak

- 26 Juli 2020, 13:06 WIB
Ketua komisi perlindungan dan pengawasan anak daerah (kppad) Bali Anak Agung Sagung Anie Asmoro S S, M SI.
Ketua komisi perlindungan dan pengawasan anak daerah (kppad) Bali Anak Agung Sagung Anie Asmoro S S, M SI. /Emanuel oja/ringtimes bali/Emanuel oja /ringtimes bali

RINGTIMES BALI– Selama pandemi covid-19, tak jarang anak mengalami berbagai kasus yang justru disebabkan orangtuanya. Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Bali, bertepatan dengan Hari Anak Nasional 2020 merilis data yang menyimpulkan bahwa di tengah pandemi tercatat cukup banyak kasus perebutan hak asuh anak yang terjadi di Bali.


Ketua Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Bali, Anak Agung Sagung Anie Asmoro S.S, M.Si mengungkapkan telah menangani lebih dari lima kasus perebutan hak asuh anak.

Sedangkan, perebutan hak asuh anak merupakan salah satu bentuk kekerasan orangtua terhadap anak. Kondisi ini sangat mempengaruhi masa tumbuh kembang anak.

Baca Juga: Bersama Warga Nelayan Terdampak Covid, Pengurus PENA NTT Dikukuhkan


"Umumnya yang terjadi, orangtua yang bermasalah tetapi anak menjadi korban dan banyak sekali hak asuhnya diperebutkan," kata Anak Agung Sagung Anie Asmoro, Kamis (23/7/2020).


Anak Agung Sagung Anie Asmoro menegaskan selaku orangtua, diharapkan mempertimbangkan soal anak sebelum memutuskan untuk bercerai. Sebagai orangtua mestinya tidak egois karena akan berdampak fatal terhadap psikologis anak pasca orangtua bercerai.


Di Bali di paparkan pihak orangtua yang memperebutkan hak asuh anak terdiri dari pernikahan antara warga negara asing (WNA) dan warga negara Indonesia (WNI) atau dari kedua orangtua WNI.

Baca Juga: PENA NTT Kembali Salurkan Sembako


"Perebutan hak asuh ini kita melakukan mediasi dengan memanggil kedua belah pihak dan anak kita beri pedampingan psikolog untuk mengetahui hubungan anak dengan orang tuanya selama ini. Apakah anak tertekan atau tidak," paparnya.


Selain itu, pengasuhan yang baik dan aman di tengah pandemi covid-19 semakin berat. Tak dapat dipungkiri bahwa masih ada saja kasus kekerasan yang menimpa anak dilakukan oleh orang tuanya. Namun, kekerasan anak di setiap daerah atau masing-masing kabupaten di Bali memiliki tingkat kasus yang berbeda-beda.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x