6 Kegiatan Sebelum dan Sesudah Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka

- 12 Maret 2021, 10:15 WIB
Kegiatan Melasti yang diadakan sebelum menyabut Hari Raya Nyepi.
Kegiatan Melasti yang diadakan sebelum menyabut Hari Raya Nyepi. /PIXABAY/arnolduspt

RINGTIMES BALI – Nyepi dirayakan umat Hindu setiap tahun baru Saka pada perhitungan Tilem Kesanga. Hari itu dipercaya merupakan hari penyucian dewa-dewa yang membawa intisari amerta air hidup.

Nyepi memiliki tujuan yaitu memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa untuk menyucikan Bhuana Agung (Macrocosmos/alam semesta) dan Bhuana Alit (Microcosmos/diri manusia).

Oleh karena itu berikut Ringtimesbali.com telah merangkum informasi dari bulelengkab.go.id, denpasarkota.go.id dan kb.alitmd.com tentang kegiatan yang dilakukan baik saat menyambut maupun mengakhiri hari raya Nyepi.

Baca Juga: 5 Tujuan Melasti Sebelum Hari Raya Nyepi dalam Lontar Agama

1. Melasti

Rangkaian pertama dalam pelaksanaan hari raya nyepi adalah Melasti. Seperiti yang ditulis Ringtimesbali.com sebelumnya, melasti merupakan ritual pembersihan yang telah menjadi tradisi umat Hindu.

Melasti sendiri memiliki tujuan untuk membersihkan serta mensucikan diri dari perilaku buruk. Biasanya melasti dilakukan di pantai, sungai, ataupun tempat dengan sumber matar yang telah disucikan atau biasa disebut ‘beji’.

2. Pengerupukan

Upacara ngerupuk merupakan sebuah tradisi yang dilakukan umat Hindu dalam menyambut hari Raya Nyepi. Tujuan diselenggarakannya pengerupukan adalah untuk mengusir Bhuta Kala atau kejahatan yang dilakukan pada sore hari (sandhyakala) sesaat setelah upacara mecaru di rumah.

Baca Juga: Makna Ritual Melasti Dalam Rangkaian Hari Raya Nyepi

3. Parade Ogoh-ogoh

Setelah usai melakukan pecaruan dirumah, maka masyarakat Hindu akan mengarak ogoh-ogoh di sekitaran wilayah desa.

Ogoh-ogoh menggambarkan sosok Bhuta Kala dengan sifat yang jahat, nantinya setelah usai pengarakan. Ogoh-ogoh akan dibakar.

Hal tersebut melambangkan nyomia atau menetralisir unsur-unsur kekuatan jahat dari Bhuta Kali itu sendiri.

Baca Juga: Gubernur Koster Umumkan 3 Wilayah Bali Jadi Zona Hijau Covid 19

4. Nyepi

Keesokan hari setelah melakukan pengerupukan, masyarakat Hindu akan melaksanakan kegiatan Nyepi dimana mereka akan melaksanakan pantangan yang wajib diikuti yaitu Catur Brata Penyepian.

Adapun empat bagian dari Catur Brata Penyepian yaitu, Amati Geni (tidak boleh menyalakan api), Amati Karya (tidak boleh bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak melakukan hiburan).

5. Ngembak Geni

Setelah usai merayakan Nyepi, masyarakat Hindu akan melaksanakan rangkaian selanjutnya yakni, Ngembak Geni yang memiliki arti secara luas, kembali beraktivitas.

Baca Juga: Hati-hati, Curah Hujan Lebat Akibatkan Banjir di Sejumlah Ruas Jalan Kabupaten Badung

Pada saat Ngembak Geni, masyarakat Hindu akan melakukan persembahyangan memohon hal baik pada tahun baru Saka.

Selain itu, masyarakat Hindu melakukan dharma santi (bersilaturahmi, saling memaafkan) dengan kerabat ataupun lingkungan.

6. Omed-omedan

Pada saat Ngembak Geni, masyarakat Desa Sesetan, Denpasar Bali mengadakan suatu acara yang disebut Omed-omedan yang artinya tarik-menarik.

Baca Juga: Heboh Chat Sulinggih Ajak Wanita ke Hotel Alasan Beli Dulang, Ida Mas Dalem Segara Lapor Polisi

Tradisi ini sudah dilakukan secara turun temurun oleh para anak muda berusia 17-30 tahun yang belum menikah.

Bukan hanya sekedar ciuman, Omed-omedan memiliki arti dalam mengajarkan kebersamaan dan kekeluargaan yang erat.***

 

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah