Dang Hyang nirartha tiba di Bali pada saat abad ke 14. Selanjutnya ia membangun prasmanan dan tempat untuk bersemedi.
Saat ingin bersemedi, agar tidak ada gangguan maka ia merobek kain poleng seukuran selendang dan selendang itulah yang berubah menjadi ular hitam putih dan hingga saat ini dipercayai sebagai penjaga pura tanah lot.***