Network
RINGTIMES BALI - Hari ini kita akan membahas kisah misterius ular suci yang dikenal sebagai penjaga pura tanah lot di Bali.
Tanah lot tidak hanya terkenal dengan pura tanah lot yang berada tepat di atas karang ditengah laut.
Maka tidak heran, jika usahawan yang datang ke pura tanah lot tidak hanya menikmati pemandangan tapi juga ingin melihat keberadaan ular suci misterius tersebut.
Baca Juga: 10 Hal Yang Disukai Billy Syahputra Dari Amanda Manopo
Dilansir ringtimes Bali dari YouTube Bali bersejarah. Ular suci dengan warna hitam putih atau poleng tersebut dianggap sebagai penjaga pura tanah lot oleh masyarakat Hindu di Bali.
Ular suci di pura tanah lot ini biasanya disebut dengan due (penjaga).
Keberadaan ular suci tersebut dapat disaksikan secara langsung dengan menghaturkan dana pinus secara sukarela pada Goa di pura tanah lot tersebut.
Baca Juga: Kemenhub Akan Majukan Perkeretaapian Indonesia di Masa Depan
Goa tersebut dijaga oleh seorang pawang ular. Dalam Goa ada tulisan ular suci atau holy Snake.
Ular suci ini juga termasuk salah satu ular paling berbisa di dunia.
Ida pemangku Wati, pemangku di pura luhur tanah lot mengungkap, walaupun ular suci tersebut memiliki bisa mematikan. Namun, hingga saat ini belum ada orang yang digigit entah dari pawang ular atau wisatawan sendiri.
Karena ular suci tersebut tidak akan menggigit jika dirinya masih merasa aman dan nyaman.
Baca Juga: 9 Tempat Wisata Terbaik di Indonesia yang Patut Dikunjungi
Hal ini dikuatkan dengan cerita leluhur pada jaman dahulu jika musang dan ular suci tersebut pernah bertarung. Hingga musang tersebut mati.
Hingga saat ini juga, belum diketahui penawar racun dari ular suci tersebut.
Dijelaskan bahwa ular suci di pura tanah log ada dua yakni yang berwarna hitam putih dan abu kehitaman.
Lebih lanjut, jero pemangku mengatakan jika ular tersebut adalah jelmaan dari selendang milik Dang Hyang nirartha saat menginjakkan kaki disana. Saat inilah kisah misterius ular suci ini.
Baca Juga: Live Streaming RCTI, Sinetron Ikatan Cinta Hari Ini, Aldebaran Temukan Bukti Pembunuhan
Dang Hyang nirartha tiba di Bali pada saat abad ke 14. Selanjutnya ia membangun prasmanan dan tempat untuk bersemedi.
Saat ingin bersemedi, agar tidak ada gangguan maka ia merobek kain poleng seukuran selendang dan selendang itulah yang berubah menjadi ular hitam putih dan hingga saat ini dipercayai sebagai penjaga pura tanah lot.***
