Kader Ricuh, Musda DPD Golkar Jembrana Terpaksa Ditunda

18 Agustus 2020, 19:54 WIB
Musda DPD Golkar Jembrana ditunda karena adanya kericuhan. /I Dewa Putu Darmada/Tim Ringtimes Bali

RINGTIMES BALI - Agenda Musda DPD Partai Golkar Jembrana Selasa (18/8), ternyata tidak berjalan mulus. Padahal agenda tersebut telah diracang dengan matang jauh-jauh hari.

Sejak awal dimulainya Musda di Kantor DPD Golkar Jembrana, suasana mulai memanas hingga berujung ricuh. Pemicunya adanya perwakilan di internal yang datang tidak tepat waktu.

Kericuhan terjadi sekitar pukul 13.00 Wita seusai pembukaan Musda yang dihadiri langsung Ketua DPD Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry. Acara rencananya berlanjut dengan Musda internal salah satunya penentuan Ketua DPD Golkar Jembrana.

Baca Juga: Polda Bali Tolak Surat Penangguhan Penahanan JRX SID 

Sayangnya, belum mulai rapat internal, justru terjadi kericuhan. Pemicunya ada salah satu organisasi sayap yang memiliki suara pemilihan masuk menyusul atau datang terlambat.

Yang menjadi permasalahan ketika perwakilan ormas sayap itu tiba-tiba naik ke lantai dua. Tidak masuk ke ruang utama rapat yang berada di lantai satu.

Sejumlah kader menyampaikan protes ke panitia dan berlanjut dengan memaksa perwakilan tersebut turun.

Baca Juga: Dua Personel Superman Is Dead jadi Saksi Kasus JRX SID 

"Kenapa datang baru sekarang sementara absensi sudah tutup dan kegiatan dimulai jam 10 tadi. Kami minta mereka turun," ujar sejumlah kader dengan nada tinggi.

Kondisi tersebut memaksa sejumlah pengurus provinsi Bali ikut keluar dari ruang rapat. Agar situasi tidak tambah keruh, akhirnya Musda ditunda.

Ketua DPD Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry kepada wartawan mengatakan, keputusan penundaan Musda itu diambil karena usulan dari panitia dengan berbagai pertimbangan.

Baca Juga: Istimewa, Ada Motif Tenun Pegringsingan di UPK Pecahan 75 Ribu

"Panitia meminta Musda untuk ditunda. Ada pihak-pihak yang melarang peserta yang sah masuk. Karena standar covid ini (peserta) kan dibatasi," terangnya.

Namun menurut Sugawa Korry, ternyata banyak peserta yang datang. Pihaknya juga belum mengetahui, siapa yang mendatangkan peserta tersebut karena masih diidwntifikasi.

Menurutnya penundaan dilakukan hingga sebelum tanggal 31 Agustus ini. Ditanya apakah ini terkait dengan pemilihan calon Ketua DPD Golkar Jembrana, pihaknya belum mengetahui dan masih melakukan pengecekan lebih lanjut.

Baca Juga: Diskusi Merah Putih, IHGMA Dukung Indonesia Maju

"Karena Musda internal belum dimulai sudah terjadi kondisi seperti itu (ricuh)," ujarnya.

Dari lima daerah di Bali yang telah melakukan Musda, menurutnya memang baru di Jembrana ini yang terjadi kondisi seperti ini.

Untuk diketahui Musda DPD Golkar Jembrana awalnya mengusung tiga kandidat Ketua DPD II. Masing-masing, Made Suardana yang saat ini menjabat Plt DPD Partai Golkar Jembrana, Ketut Widastra dan Wayan Suardika.

Baca Juga: Kembangkan Kawasan Tukad Mati, Begini Tanggapan Bupati Badung

Namun sebelum musda dimulai, Wayan Suardika yang menjabat Wakil Ketua DPRD Jembrana mundur. Sehingga masih ada dua calon yang diusung yakni Made Suardana dan Ketut Widastra.***(I Dewa Putu Darmada)

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler