Hebat! Anak Cacat Agus Mertayasa Pamerkan Lukisan

5 Agustus 2020, 19:20 WIB
Nyonya Putri Suastini Koster berpose bersama pelukis muda Agus Mertayasa. /Tim Ringtimes Bali/Tim Ringtimes Bali

RINGTIMES BALINy Putri Suastini Koster mengapresiasi dan menyampaikan rasa bangga terhadap Gede Agus Mertayasa yang memiliki keterbatasan fisik sejak kecil, namun mampu mencurahkan imajinasi dan kreativitas dengan membuat lukisan untuk menumpahkan bahasa batinnya di atas kanvas.

Pameran Virtual Agus Mertayasa (22), putra dari Ketut Sudana, ini dilaksanakan di Jayasabha Denpasar, Rabu 5 Agustus 2020. Pameran ini terselenggara atas kerja sama Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Bali dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali.

Saat menyaksikan pameran tersebut,  Nyonya Putri Koster menyampaikan harapan agar sosok Agus Mertayasa mampu menjadi contoh bagi anak-anak disabel yang lain untuk tidak menyerah oleh keadaan.

Baca Juga: Gubernur Koster Tegaskan Perda PZWP3K sebagai Implementasi Kearifan Lokal Segara Kertih

Mereka diminta harus tetap semangat dan bangkit menjadi pribadi yang tekun dan penuh ide, serta mampu berkreativitas menumbuhkan keahlian yang dimiliki secara lugas.

Sedangkan kepada para orang tua, Ny Putri Koster mengingatkan untuk dapat memanfaatkan pandemik ini dengan lebih meluangkan waktu memberikan perhatian kepada putra-putri di rumah, sehingga peran sebagai guru rupaka tidak semakin terkikis oleh kemajuan informasi dan teknologi.

Dikatakan,  penguasaan terhadap teknologi memang sangat penting di zaman saat ini karena persaingan menguasai pasaran dan dunia ada pada kecekatan dan kecepatan memfungsikan IT tersebut.

Baca Juga: Ini Persiapan SMAN 7 Denpasar Menuju Sekolah Tatap Muka

Ia pun mengajak seluruh masyarakat terus berupaya memberikan sentuhan perhatian, kasih sayang, mengayomi dan dukungan terhadap anak-anak, tetapi tidak dengan cara memanjakan.

"Jangan sesekali memberikan mereka ikan yang siap disantap, namun berikan mereka kail untuk berusaha mendapatkan ikan yang sesungguhnya agar kemandirian untuk mendapatkan sesuatu yang berharga dapat dirasakan," pesan Nyonya Putri Koster.

Pada pameran ini, Agus Mertayasa yang mulai melukis sejak tahun 2017 (atau 3 tahun silam) memamerkan 45 karyanya yang hampir keseluruhan mengangkat tema MAUT atau tentang PRALINA.

Baca Juga: Disperindag Gianyar Garap Dua Pasar Desa Adat

Suatu karya yang khas dengan penguasaan energi garis dan kemampuan menggores ritme bahasa nafas layaknya orang yang sedang meditasi.

Ia memiliki kesempurnaan untuk berfokus pada suasana batiniah yang ingin disampaikan dalam sebuah tema secara visual yang kuat dengan pancaran aura magisnya.

Tema ini menjadi pilihan karena Agus Mertayasa memiliki kepekaan kuat terhadap semesta dan kehidupan untuk menjawab kemungkinan maut yang ada, karena manusia adalah bagian dari maut itu sendiri. ***(BIL)

Editor: Moh. Husen

Tags

Terkini

Terpopuler