Selama Pandemi Covid-19, Sebanyak 19.459 Pelanggan PDAM Gianyar Berhenti

4 Agustus 2020, 15:58 WIB
Dirum Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani Kabupaten Gianyar, I Nyoman Darmadiasa (kiri) saat bertemu dengan awak media di Kantor PDAM Gianyar, Selasa (4/8/2020). /tim ringtimes bali
RINGTIMES BALI - Selama mewabahnya pandemi Covid-19, sebanyak 459 pelanggan PDAM Gianyar berhenti berlangganan PDAM.
 
Sebagian besar pelanggan yang berhenti ini dari kalangan niaga, karena usahanya tidak jalan dan sebagian dari pelanggan sambungan rumah.
 
Hal ini disampaikan Dirum PDAm Gianyar, Nyoman Darmadiasa didampingi Dirtek Wayan Suastika.
 
Baca Juga: Berikut Cara Alami untuk Sembuhkan Mata Minus
 
“Selama pandemic ini, 459 pelanggan menyatakan berhenti berlangganan karena suatu alasan,” jelas Dirum Nyoman Darmadiasa, Selasa (4/8/2020). 
 
Walau demikian, PDAM Gianyar yang kini bernama Perumda Tirta Sanjiwani melakukan sambungan baru kepada 1.023 sambungan rumah (SR) kepada masyarakat tidak mampu.
 
Ke-1.023 SR ini dengan dana dari pemerintah pusat yang target penyelesaian sambungannya selesai akhir Agustus 2020 ini.
 
Baca Juga: Dijatuhi Sanksi Adat, Krama Jero Kuta Pejeng Mengadu ke Bupati Gianyar
 
“Gianyar mendapat quota 1.050 SR, namun terealisasi 1.023 sambungan, ada yang menolak dan ada yang tidak lolos verifikasi,” jelas Darmadiasa.
 
Sambungan baru ini tidak dikenakan biaya sambungan sepeserpun dan sudah didanai pemerintah pusat.  Sedangkan sambungan kepada warga miskin ini dengan criteria listrik maksimal 900 watt dan persyaratan lain yang direkomendasikan oleh kepala lingkungan setempat.
 
Selain harus menyelesaikan seribuan sambungan rumah tersebut, PDAM Gianyar juga mendapat 7.000 pengaduan masyarakat.
 
Baca Juga: Bantu Lahiran Bayi di Mobil Patroli, Empat Anggota Polisi dari Polsek Blahbatuh Diberikan Reward
 
Pengaduan ini terus meningkat dari tahun ke tahun, yang di Tahun 2013 lalu, jumlah pengaduan oleh pelanggan sekitar 3.100 pengaduan.
 
“Setiap pengaduan kita tindak lanjuti, sebab PDAM hidup dari pelanggan,” jelasnya lagi. Dari pengaduan ini rata-rata mengadukan masalah air tidak mengalir dan instralasi air yang bocor.
 
Dengan berkurangnya jumlah pelanggan di masa pandemic covid ini, piutang PDAM mengalami peningkatan.
 
Baca Juga: Terkait Solar yang Tumpah di Jalanan Bedulu, Polisi Lakukan Penyelidikan
 
Tahun lalu yang piutang sekitar Rp 1.8 miliar dan tahun ini piutang PDAM menjadi sekitar Rp 2,5 miliar.
 
“Total penagihan tahun lalu mencapai 91%, kini hanya 86%, menurun, sehingga pendapatan juga menurun,” bebernya.
 
Dikatakannya lagi, per bulan Maret pendapatan PDAM sekitar 7,1 miliar, dan di bulan Juli 2020, pendapatan PDAM turun menjadi Rp 6,1 miliar.
 
Baca Juga: Pengurus LPD Gulingan Mangkir Dari Upaya Damai di Kantor Polisi
 
Sedangkan dana dari Pemkab Gianyar yang semula diajukan Rp 21 miliar terealisasi sebesar Rp 7,5 miliar.
 
Dana ini digunakan untuk pembuatan sumur di Bonbiu dan di Belega dengan anggaran Rp 2,5 miliar, pelayanan sebesar Rp 2,5 miliar dan sambungan baru sebesar Rp 3 miliar.
 
“Proyek air dalam kemasan jalan terus, sekarang sedang pengerjaan fisik bangunan dan itu ranahnya di PUPR, PDAM hanya operasionalnya,” tandas Darmadiasa bersama Wayan Suastika.***(CTR)
 
Editor: Moh. Husen

Tags

Terkini

Terpopuler