Program Tukar Sampah Plastik dengan Beras di Gianyar Diharapkan Diadopsi Pemerintah

2 Agustus 2020, 19:38 WIB
Kegiatan tukar sampah plastik dengan beras, di Banjar Wangbung, Desa Guwang, Sukawati, Minggu (2/8/2020). /Tim Ringtimes Bali

RINGTIMES BALI - Pemerhati lingkungan yang juga Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dapil Bali, Nyoman Parta menginginkan program tukar sampah plastik dengan beras diadopsi pemerintah baik di tingkat provinsi atau kabupaten.

Karena hal ini dianggap sangat efektif untuk mengedukasi masyarakat dalam memilah sampah plastik.

Mengingat salah satu permasalah pengelolaan sampah di TPA di Bali tidak ada pemilahan antara organik dangan anorganik.

Baca Juga: Harga Fantastik, Warga Ramai-Ramai Sulap Taman Jadi Kebun Vanili

Hal ini diungkapkannya Minggu, (2/8/2020) dalam kegiatan tukar sampah plastik dengan beras, di Banjar Wangbung, Desa Guwang, Sukawati.

Menurutnya kegiatan tukar sampah plastik dengan beras sangat efektif untuk mengajak setiap orang dalam merawat lingkungannya.

Diakuinya pula dengan dijadikannya beras sebagai konvensasi penukar sampah plastik menjadikan warga merasa lebih terhormat dan jerih payahnya dihargai.

Baca Juga: Update Covid di Jembrana: Satu Terkonfirmasi Covid , Total Positif 60, Satu Pasien Sembuh

"Tentu sangat efektif, pertama  mengajak setiap orang terlibat dalam merawat lingkungannya, disamping itu kegiatan ini lebih terhormat karena jerih payah merawat lingkungan diberikan konvensasi beras sebagai motivasi," jelasnya.

Diungkapkannya, jika konvensasi atau penukarnya adalah uang, warga yang sejak lama atau sudah susah payah mengumpulkan sampah plastik dapatnya tidak sebanding dengan uang yang diberikan.

Dengan menukarnya dengan beras warga akan diuntungkan, hal ini menurutnya akan menggairahkan warga.

Baca Juga: Polemik Sampradaya, Ketua PHDI Pastikan di Gianyar Kondusif

"Jika ditukar dengan uang dapatnya sedikit tapi jika ditukar dengan beras dapatnya berlipat, contoh misalnya 1 kilo kresek kan dapatnya hanya Rp3000, dengan beras bisa dapat 1 kilo beras, begitu juga dengan kardus 1 kilo kardus dapat seribu rupiah, tapi dengan empat kilo kardus bisa ditukar dengan satu kilo beras," paparnya Parta.

Hal sangat penting juga, dikatakannya program ini mengambil semua plastik tanpa kecuali. Termasuk kantong plastik dan pembungkus makanan ringan.

"Kegiatan ini bisa memberi ruang yang lebar untuk mengumpulkan para donasi untuk menyumbangkan beras. Lalu berasnya ditukar dengan sampah plastik, jadi mereka yang memiliki kepedulian dengan lingkungan bisa terlibat bareng," jelas mantan Aggota DPRD Bali ini.

Baca Juga: Oknum Manager Koperasi di Gianyar Diduga Gelapkan Dana Rp5 Miliar Lebih

Ia juga menyampaikan, program ini akan lancar jika pemimpin di desa banjar punya kepedulian tentang lingkungan.

"Saya berharap pemerintah provinsi dan kabupaten kota ikut melaksanakan program ini," harapnya.

Sementara di Banjar Wangbung, Desa Guwang, Sukawati dalam program tukar sampah plastik dengan beras terkumpul satu truk sampah. Beras yang dihabiskan 250 kilogram.

Baca Juga: Groundbreaking Pembangunan Pelabuhan di Nusa Penida, Ini Kata Bupati

Sejumlah anak-anak pun sangat bersemangat menjalankan mengikuti kegiatan ini.

"Disamping itu, ini ada edukasinya mendapatkan beras dengan keringat sendiri, mengumpulkan plastik lalu ditukar dengan beras, jadi   kita tetap terhormat, bukan dari hasil minta-minta," pungkas politisi PDIP asal Guwang ini.***

Editor: Moh. Husen

Tags

Terkini

Terpopuler