AstraZeneca Makan Korban, Anggota DPRD Bali Dihujat, Netizen: Vaksin kok Coba-coba

17 Mei 2021, 12:16 WIB
Vaksin AstraZeneca memakan korban, anggota DPRD Bali dihujat netizen. /instagram @kemenkes_ri/

RINGTIMES BALI - Pernyataan anggota DPRD Bali yang menyatakan agar program Vaksin Covid-19 dilanjutkan pasca meninggalnya seorang pemuda usai disuntik menggunakan AstraZeneca menuai kontroversi.

Netizen pun ramai-ramai menghujat pernyataan anggota DPRD Bali tersebut yang ingin melanjutkan program Vaksin, diketahui belakangan nama anggota dewan tersebut I Gusti Putu Budiarta dari fraksi PDIP.

Menurut netizen alangkah tidak pantas pernyataan anggota dewan tersebut di tengah kasus meninggalnya pemuda akibat suntikan Vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Juga: Pemprov Bali Gelar Tes SWAB PCR Gratis Mei 2021, Berikut Syaratnya

"Vaksinnya beda2, yakin kita gak jadi kelinci percobaan? Itu masuk ke tubuh kita broo jngan main2 !!!" kata akun @gusdekpradnyana.

"???????? vaksin kok coba2," kata akun @igedeagussuryawan dikutip dari kolom komentar instagram @punapibali.

"Sdah saya duga,,,ujung²nya pemerintah jualan vaksin,,rakyat kecil semakin menjerit,,,peraturan semakin di persulit,,,????????????," kata akun @priswanto87.

Sebagaimana diketahui, seorang pemuda dikabarkan meninggal dunia usai melakukan program suntik vaksin Astrazeneca.

Baca Juga: Polisi Amankan 7 Remaja Pria, Pelaku Balap Liar di Jalur Tirta Gangga, Karangasem

Seorang pria di DKI Jakarta dikabarkan meninggal dunia setelah disuntik vaksin AstraZeneca.

Sementara di Bali sendiri menurut sumber yang enggan disebutkan namanya ini kepada ringtimesbali.com sudah dua orang meninggal diduga akibat suntikan vaksin satu di Badung dan satu di Denpasar.

Terkait jenis suntikan vaksinnya sendiri ia enggan menjelaskan lebih detail. Pemerintah Indonesia sendiri melalui Kementerian Kesehatan sudah merilis bahwa sekitar 8 juta warga Indonesia sudah disuntik vaksin.

Vaksin AstraZeneca Batch (Kumpulan Produksi) CTMAV547 untuk sementara distribusi dan penggunaannya sudah dihentikan.

Baca Juga: Pemotor Terjun ke Sungai Ayung Usai Tabrak Pembatas Jalan, Ditemukan Tewas di Bawah Batu Besar

Namun tidak semua batch vaksin AstraZeneca dihentikan distribusi dan penggunaannya. Hanya Batch CTMAV547 yang dihentikan sementara sambil menunggu hasil investigasi dan pengujian dari BPOM yang kemungkinan memerlukan waktu satu hingga dua minggu.

Batch CTMAV547 saat ini berjumlah 448,480 dosis dan merupakan bagian dari 3,852,000 dosis AstraZeneca yang diterima Indonesia pada tanggal 26 April 2021 melalui skema Covax Facility/WHO.

Batch ini sudah didistribusikan untuk TNI dan sebagian ke DKI Jakarta dan Sulawesi Utara.***

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler