Makna Pengerupukan dan Ogoh-ogoh Menyambut Hari Raya Nyepi

12 Maret 2021, 12:45 WIB
Ogoh-ogoh di Bali. /Dok. Pemerintah Kota Denpasar

RINGTIMES BALI – Sebelum melaksanakan Hari Raya Nyepi, masyarakat Hindu terlebih dulu upacara pengerupukan.

Ngerupuk merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mengusir pada Bhuta Kala atau energi jahat dengan melakukan caru tingkat rumah.

Ngerupuk dilakukan ketika sehari sebelum Nyepi tepatnya pada saat tilem atau malam bulan mati pada sasih kesanga.

Baca Juga: 6 Kegiatan Sebelum dan Sesudah Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka

Dalam melaksanakan ngerupuk, masyarakat akan menyebar nasi tawur, mengobor-obori rumah dan seluruh pekarangan.

Selanjutnya warga akan melempar atau menyemburi rumah dan pekarangan dengan biji (beras) kuning serta memukul benda-benda (biasanya pentungan) yang membuat suara gadung.

Tujuan kegiatan tersebut merupakan cara untuk mengusir para Bhuta Kala dari lingkungan pekarangan rumah, dan sekitar.

Baca Juga: 5 Tujuan Melasti Sebelum Hari Raya Nyepi dalam Lontar Agama

Setelah usai melakukan pengerupukan, masyarakat Bali khususnya akan melanjutkan dengan melakukan parade Ogoh-ogoh.

Dilansir Ringtimesbali.com dari laman Pemerintah Kabupaten Buleleng, Ogoh-ogoh memiliki arti yakni, sesuatu yang digoyang-goyangkan.

Karena pada saat parade, Ogoh-ogoh akan digoyang-goyangkan di perempatan jalan oleh para pemuda yang mengaraknnya.

Baca Juga: Makna Ritual Melasti Dalam Rangkaian Hari Raya Nyepi

Selain itu, Ogoh-ogoh merupakan sebuah patung dalam kebudayaan Bali dengan menggambarkan kepribadian Bhuta Kala.

Ogoh-ogoh dibuat oleh para pemuda Banjar di Desa dengan sebelum hari pengerupukan dan dibantu dari masyarakat sekitar lewat dana sumbangan.

Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan.

Baca Juga: Heboh Chat Sulinggih Ajak Wanita ke Hotel Alasan Beli Dulang, Ida Mas Dalem Segara Lapor Polisi

Biasanya, sosok Bhuta Kala digambarkan dengan sosok yang besar dan menakutkan dan berbentuk Raksasa.

Selain digambarkan sebagai raksasa, Ogoh-ogoh juga sering digambarkan dalam wujud makhluk-makhluk yang hidup di Mayapada, Surga dan Neraka, seperti: naga, gajah.***

 

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Bulelengkab

Tags

Terkini

Terpopuler