RINGTIMES BALI – Tottenham Hotspur segera memberi keputusan mengenai masa depan Antonio Conte selepas ujaran kasarnya dalam jumpa pers usai pertandingan menghadapi Southampton.
Dalam jumpa pers pekan lalu, Antonio Conte mengatakan bahwa sebagian pemain merasa senang berada di zona nyaman dan puas dengan keadaan ‘biasa-biasa saja’.
Ia juga menyebutkan bahwa siapa pun yang menjadi pelatih, jika sebuah budaya jelek yang ada di klub tidak berubah maka klub tersebut tidak akan pernah sukses.
Keputusan tentang masa depan Antonio Conte di Tottenham akan segera dibuat, dengan hasil imbang 3-3 atas Southampton yang sangat sulit diterima oleh pihak klub.
Baca Juga: Kevin De Bruyne Resmi Jadi Kapten Timnas Belgia Gantikan Eden Hazard
Bagi pria kelahiran Turin, Italia itu sendiri, hasil seri dengan klub juru kunci tentu sangat sulit, dan menghambat kariernya sebagai pelatih di Tottenham Hotspur saat ini.
Hal tersebut sudah tercermin dalam ungkapannya saat jumpa pers pekan lalu yang seolah meluapkan perasaan terpendam kepada para pemain maupun dewan klub.
Kekecewaan Antonio Conte Terhadap Tottenham Hotspurs
Sejatinya, musim ini adalah akhir dari masa jabatannya sebagai pelatih berdasarkan kesepakatan kontrak yang telah dibuat, atau ia bisa mempercepatnya.
Saat ini Antonio sedang berada di Italia, kampung halamannya selama beberapa hari pada jeda internasional, kualifikasi EURO 2024 dan benua lainnya.
Baca Juga: Lirik Lagu Diamond ATEEZ dalam Romanization, B-Side Single Album Jepang Kedua ATEEZ
Dia selalu membanggakan dirinya dengan cepat membangun mentalitas pemenang di mana pun dia bekerja dan dia sangat kecewa karena dia tidak bisa melakukan ini di Spurs.
Musim lalu Tottenham finis di posisi 4 besar, unggul 2 poin dari Arsenal yang berada di tempat kelima kelasemen Premier League 2021/2022.
Tahun ini, mereka harus membangun tim lebih baik untuk setidaknya mempertahankan posisi keempat, bertarung dengan Newcastle United yang semakin ganas.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Makanan Mengenyangkan untuk Bantu Program Diet Anda
Menurutnya, kondisi pemain dan klub yang tidak menginginkan perubahan tercerimin jelas ketika Arsenal mampu berkembang sedangkan Spurs tetap berada di tempat.
Di sisi lain, Tottenham justru terpuruk. Belum ada perbaikan mental, sikap dan ambisi. Sikap para pemain yang suka mengeluh selalu menjadi masalah di Spurs.***