Satgas Penanganan Covid-19 Bali Ingatkan Tetap Patuhi Prokes Meski Diberikan Pelonggaran  

- 23 Juni 2022, 08:20 WIB
Sekretaris Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Made Rentin di Denpasar. ANTARA/Ni Luh Rhismawati.
Sekretaris Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Made Rentin di Denpasar. ANTARA/Ni Luh Rhismawati. /

RINGTIMES BALI – Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali minta masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan Omicron varian BA4 dan BA5 yang sudah ditemukan di Pulau Dewata ini.

Made Rentin selaku Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 mengingatkan bahwa masyarakat tidak bisa bebas meskipun Presiden telah memberikan pelonggaran.

Sekretaris Satgas Covid-19 tersebut juga mengingatkan bahwa penggunaan masker hanya saat ada di ruang terbuka dan tidak dalam keramaian.

Baca Juga: Citi Indonesia Bersinergi dengan BenihBaik Guna Tingkatkan UMKM Perempuan di Era Digital

Kemudian, ia menjelaskan strategi kedua untuk mencegah penularan yaitu dengan mengoptimalkan capaian vaksin booster atau vaksin penguat/dosis III.

“Meskipun capaian vaksin booster kita sudah 70 persen lebih dan tertinggi di seluruh Indonesia, kita tidak boleh berhenti sampai disini, karena masih ada komponen yang perlu disasar lagi, misalnya kelompok lansia,” ucapnya dikutip dari Antara.

Sehubungan dengan pencapaian vaksinasi booster, ia mengatakan sebelumnya Gubernur Wayan Koster menargetkan sekurang-kurangnya saat HUT Provinsi Bali pada 14 Agustus 2022, persentasenya bisa menyamai vaksinasi dosis I dan II yang sudah 100 persen.

Baca Juga: Indonesia Akan Menjadi Tuan Rumah untuk Pertemuan Tingkat Tinggi Membahas Isu Terkait Penyandang Disabilitas

Harapan Rentin, hal tersebut bisa tercapai sehingga bisa menjadi kado istimewa untuk seluruh masyarakat Bali saat HUT Provinsi Bali nanti.

Ia mengatakan bahwa Gubernur Wayan Koster tidak memasang angka persentase tertentu seperti di awal, namun diusahakan agar vaksinasi booster tersebut dioptimalkan.

Rentin juga berharap agar ada kebijakan pemberian vaksinasi penguat untuk anak-anak berusia di bawah 18 tahun.

Baca Juga: Menteri ATR BPN Hadi Tjahjanto Berkomitmen Tegas Berantas Praktik Mafia Tanah  

Meskipun di Bali telah ditemukan kasus Omicron terbaru varian BA.4 dan BA.5, menurut Rentin hingga kini kasusnya tidak terlalu tinggi dibandingkan saat awal kasus Omicron di Bali.

Ia menjelaskan, untuk gejalanya sejauh ini tidak ada yang mengalami gejala sedang atau berat, sebagian besar tanpa gejala atau hanya gejala ringan.

Berdasarkan laporan pada Rabu, 22 Juni 2022, ada penambahan kasus Covid-19 sebanyak 51 orang dan pasien yang telah sembuh ada sebanyak 32 orang.

Baca Juga: Kemenkes RI Dorong Negara Anggota G20 Bersinergi Bangun Sistem Kesehatan Global  

Dari 395 kasus aktif Covid-19 di Bali, pasien yang dirawat di RS rujukan ada 35 orang atau 8,86 persen dan isoman sebanyak 360 orang atau 91,14 persen.***

 

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah