Network
RINGTIMES BALI – Menteri BUMN Indonesia Erick Thohir berencana akan membentuk holding dan subholding PLN di tahun 2023.
“Holding dan subholding PLN sendiri rencananya tahun ini akan virtual dulu, sebelum kita dorong benar-benar menjadi holding dan subholding pada tahun depan,” kata Erick Thohir pada Senin, 9 Mei 2022 dikutip dari Antara.
Erick Thohir menambahkan, bahkan Kementerian BUMN sudah melakukan pemetaan misalnya seperti bagaimana subholding PLN salah satunya Beyond Kwh artinya lebih dari menjual listrik.
Baca Juga: Presiden Jokowi Hebohkan Warga Tampaksiring, Bagi-bagi Rejeki di Depan Istana
“Karena memang kabel-kabel yang sekarang dimiliki oleh PLN memiliki nilai tambah atau value added sendiri, yang kita bisa lakukan tentu membantu daripada penetrasinya dalam digitalisasi,” katanya.
Kemudian, pembangkit listrik atau powerplant ke depannya ia sampaikan bukan berarti berdiri sendiri.
Terlebih lagi, Indonesia merupakan negara kaya akan hydropower, sinar matahari, angin, dan panas bumi.
Baca Juga: Simak Biaya Haji Per Embarkasi Surabaya di tahun 2022
Banyak negara tetangga yang tidak memiliki kekayaan-kekayaan tersebut, jadi tentu sudah menjadi semestinya selain PLN menjadi perusahaan dengan pondasi kuat melayani pelayanan kelistrikan di Indonesia, maka bukan hal tidak mungkin kini beberapa proyek hydropower sudah terjual juga ke Malaysia, namun hal ini menjadi konsolidasi yang terukur.
“Kenapa juga banyak negara melihat potensi energi terbarukan di Indonesia, ini salah satu yang kita mau sama-sama rajut tapi bukan berdiri sendiri. PLN sendiri tetap akan fokus pada transmission dan juga return daripada listriknya secara baik, serta tentu ini kita dorong apakah namanya digitalisasi dalam pelayanan kepada masyarakat supaya tepat sasaran,” ucapnya.
