Network
RINGTIMES BALI - Menjelang Hari Raya Nyepi pada Senin (11/3/2024) mendatang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melaksanakan operasi pasar murah pada 5-6 Maret 2024 yang bertempat di Kecamatan Mengwi dan Abiansemal.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Badung, I Made Widiana, mengungkapkan tujuan digelarnya operasi pasar murah untuk menjaga ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga kebutuhan pokok bagi masyarakat.
"Terlebih jelang hari besar keagaamaan seperti Galungan, Kuningan, Nyepi, Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, sangat identik dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Terutama periode Maret-April 2024, diperkirakan terjadi potensi peningkatan harga, utamanya harga pangan. Hal itu karena adanya peningkatan terhadap permintaan masyarakat, serta adanya dampak EL Nino yang masih berlangsung," ungkap Widiana, pada Rabu (6/3/2024).
Menurut Widiana dalam kegiatan yang bekerjasama dengan Perum Bulog Divisi Regional Bali, Perumda Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana serta UMKM Kabupaten Badung, tersedia sejumlah kebutuhan pokok yang terjangkau bagi masyarakat, seperti beras SPHP yang disediakan oleh Bulog dengan HET (harga eceran tertinggi) Rp.10.900 per kilogram atau Rp.52.500 per 5 kilogram.
Adapun selain beras, komoditas yang dipasarkan meliputi minyak goreng, gula pasir, aneka bumbu (cabai, bawang merah, bawang putih), telur ayam ras, daging ayam ras, aneka sayuran dan buah-buahan.
Baca Juga: Rangkaian Hari Raya Nyepi di Kabupaten Badung, Mulai Melasti hingga Tawur Agung Kesanga
Lebih lanjut Widiana mengatakan terkait realisasi menjaga laju inflasi pada periode menjelang hari raya keagamaan, terbukti dalam beberapa tahun terakhir, Pemkab Badung dapat mengendalikannya dengan baik. Dia pun berharap hal tersebut dapat terwujud kembali pada tahun ini.
"Salah satu caranya, yakni dengan menjaga ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga dan komunikasi yang efektif," tuturnya.
