Masyarakat Bali Diguyur Bansos Rp 92 Miliar untuk Tahun 2024

- 29 Februari 2024, 20:10 WIB
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Provinsi Bali, Luh Ayu Aryani (tengah), saat melaksanakan Quick Respon berbagi kepada warga lanjut usia, miskin, dan terlantar, di wilayah Renon, Denpasar.~
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Provinsi Bali, Luh Ayu Aryani (tengah), saat melaksanakan Quick Respon berbagi kepada warga lanjut usia, miskin, dan terlantar, di wilayah Renon, Denpasar.~ /Ringtimes Bali/Pikiran Rakyat Media Network/Dre

RINGTIMES BALI - Bantuan sosial (bansos) jenis Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahun 2024 untuk Provinsi Bali sudah mulai diterima masyarakat dengan nilai total Rp 92 miliar.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos-PPPA) Provinsi Bali, Luh Ayu Aryani, mengatakan, bantuan tersebut telah tersalurkan melalui Himpunan Bank Negara (Himbara) dan masuk ke rekening 105.112 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) senilai Rp 67,2 miliar.

"Sedangkan BPNT untuk 126.219 KPM, dengan nilai Rp 200 ribu, total Rp 25,2 miliar," ujarnya, pada Rabu (28/2/2024).

Dia merinci penerima PKH di Bali pada tiga bulan pertama 2024 ini sebanyak 105.112 KPM dengan total yang dicairkan Rp67.250.276.021, sementara BPNT sebulan pertama 126.219 KPM dengan total Rp25.243.800.000, sehingga total bantuan yang sudah cair Rp92.494.076.021.

Untuk program keluarga harapan nominal masing-masing berbeda tergantung kategori penerima, seperti anak usia dini, lansia, ibu hamil, dan penyandang lansia mulai Rp 900 ribu sampai Rp 3 juta, sementara untuk BPNT Rp 200 ribu per KPM.

Aryani menyebut jumlah penerima bansos dapat berubah dan pencairannya juga kerap tidak sesuai jadwal seperti kondisi saat ini, namun dia memastikan jumlahnya setara 12 kali dalam setahun.

Baca Juga: Keren! Pemkab Badung Miliki SIDALOK, Permudah Pelayanan untuk Masyarakat

Untuk 2023, pada akhir tahun Aryani mencatat total PKH yang disalurkan Rp 355 miliar dan BPNT Rp 389 miliar. Jumlah ini belum bisa dipastikan akan sama dengan kondisi akhir 2024 nanti.

Lebih lanjut, dia mengatakan pada setiap desa di Bali telah ditempatkan pendamping bagi keluarga penerima manfaat dari bansos ini. Selain itu pendamping itulah yang akan mendata tambahan maupun pengurangan penerima bansos 2024.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x