28 Hotel dan 1 Objek Wisata Raih Penghargaan Tri Hita Karana Award 2023

- 19 Desember 2023, 16:45 WIB
Ket. Foto. Dari kiri: Ketua Yayasan THK Bali I Gusti Ngurah Wisnu Wardana bersama Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Badung Ida Bagus Gede Arjana, saat memberikan THK CSR Award kepada PT PLN Indonesia Power Generation Unit PLTDG Pesanggaran dan Pemaron
Ket. Foto. Dari kiri: Ketua Yayasan THK Bali I Gusti Ngurah Wisnu Wardana bersama Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Badung Ida Bagus Gede Arjana, saat memberikan THK CSR Award kepada PT PLN Indonesia Power Generation Unit PLTDG Pesanggaran dan Pemaron /Ringtimes Bali/Pikiran Rakyat Media/Andre

RINGTIMES BALI - Yayasan Tri Hita Karana Bali memberikan penghargaan 'Tri Hita Karana Award 2023' kepada 28 hotel serta 1 objek wisata, pada Senin (18/12/2023) di Gedung Kerta Gosana, Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung.

Tri Hita Karana award merupakan ajang bergengsi yang digelar setiap tahunnya untuk menilai perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata, dalam mengikuti dan melestarikan filosofi tradisional Bali serta mempraktikkan hubungan yang harmonis dengan masyarakat, Tuhan, dan lingkungan.

Ketua Yayasan Tri Hita Karana (THK) Bali, I Gusti Ngurah Wisnu Wardana, mengatakan, dari penilaian dilakukan oleh para asesor yang terdiri dari akademisi serta praktisi budaya dan pariwisata selama setahun terakhir ini, didapati sejumlah hotel bintang lima masuk kategori atas komitmen mereka melestarikan konsep filosofi Tri Hita Karana.

"Seperti Hotel Melia, Hotel Conrad, St Regis Bali Resort Nusa Dua, serta sejumlah hotel lainnya yang terus implementasikan Tri Hita Karana ini dalam operasional perusahaanya demi mendukung pelestarian budaya dan pariwisata Bali secara berkelanjutan," ujar Wisnu.

Selain hotel, kata Wisnu, objek atau daya tarik wisata (DTW) seperti tempat rekreasi wahana air, Waterboom Bali, juga diganjar penghargaan serupa, karena komitmennya dalam melaksanakan konsep dasar Tri Hita Karana yang meliputi tiga unsur utama, yaitu Parahyangan, Pawongan dan Palemahan.

Dia menuturkan, terkait unsur Parahyangan yang disebutkannya, ialah berprinsip pada konsep menyelaraskan aktivitas dunia kepariwisataan dengan konsep keTuhanan yang diterapkan di Bali.

"Sedangkan Pawongan mengacu pada keselarasan para pelaku pariwisata tersebut dengan sesamanya. Selajutnya Palemahan mengharuskan pelaku pariwisata untuk menyelaraskan dengan alam lingkungannya," tuturnya.

Melalui konsep itu, Wisnu meyakini keseimbangan serta keharmonisan kehidupan dunia pariwisata di Bali dapat terjaga dengan baik.

"Apalagi secara peraturan sudah diatur oleh pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan," terang mantan wartawan senior tersebut.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x