Mohon Amerta dan Kebahagiaan Jagat, Sekda Adi Arnawa Ikuti Aci Tabuh Rah Pengangon Desa Adat Kapal

- 1 Oktober 2023, 22:19 WIB
Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa mengikuti prosesi Upacara Aci Tabuh Rah Pengangon di Pura Desa dan Puseh, Desa Adat Kapal, Kecamatan Mengwi, Jumat (29/9).
Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa mengikuti prosesi Upacara Aci Tabuh Rah Pengangon di Pura Desa dan Puseh, Desa Adat Kapal, Kecamatan Mengwi, Jumat (29/9). /Dok Humas Badung

RINGTIMES BALI - Bertepatan dengan Purnama Sasih Kapat, Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa mewakili Bupati Badung mengikuti prosesi Upacara Aci Tabuh Rah Pengangon di Pura Desa dan Puseh, Desa Adat Kapal, Kecamatan Mengwi, Jumat (29/9).

Prosesi Aci Tabuh Rah Pengangon diawali dengan peed, muspayang aci tabuh rah pengangon, pementasan tari rejang lanang (abra sinuhun) dan rejang istri (maya sih), puncaknya saling lempar tipat bantal di jaba tengah dan di jaba sisi Pura Desa dan Puseh.

Aci tabuh rah pengangon sendiri merupakan tradisi yang turun-temurun dilaksanakan oleh krama Desa Adat Kapal setiap purnama kapat.

Sebagai sebuah persembahan kepada ida bhatara siwa dan memohon agar Beliau menganugerahi amerta dan kebahagiaan jagat Kapal khususnya.

Diwujudkan dengan mempertemukan Purusa dan Predana disimbolkan Tipat dan Bantal, guna melahirkan kehidupan baru. Tradisi tersebut juga dihadiri Inspektur Badung Luh Suryaniti selaku tokoh masyarakat Kapal.

Camat Mengwi I Nyoman Suhartana beserta unsur Tripika Kecamatan Mengwi, Lurah Kapal I Nyoman Adi Setiawan, Bendesa Adat Kapal I Ketut Sudarsana, Kepala Lingkungan serta Kelian Banjar Adat se-Desa Adat Kapal.

Sekda Adi Arnawa atas nama Pemerintah Kabupaten Badung menyambut baik dan memberikan apresiasi atas terlaksananya Tradisi Aci Tabuh Rah Pengangon Desa Adat Kapal.

Tradisi ini merupakan warisan para leluhur yang harus dan wajib untuk dilaksanakan.

"Kami selaku pemerintah sangat mengapresiasi terlaksananya tradisi aci tabuh rah pengangon sebagai sebuah upacara persembahan kehadapan sang pencipta serta memohon kerahayuan jagat. Kedepan kami harapkan tradisi ini tetap konsisten sebagai upaya melestarikan kearifan lokal dan juga sebagai daya tarik wisata," harapnya. 

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x