Network
RINGTIMES BALI - Publik sempat dihebohkan oleh rencana mantan Gubernur Bali Wayan Koster untuk menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) pelarangan pendakian gunung di Bali. Saat itu sekitar pertengahan Juli 2023, Koster mengatakan Perda larangan ini sangatlah dibutuhkan, karena aktivitas pendakian gunung bisa mengancam taksu (vibrasi) Bali sebagai Pulau Dewata.
Penolakan pun bermunculan di tengah masyarakat, bahkan salah satu tokoh milenial Bali, Agung Manik Danendra (AMD), ketika itu berani menantang Koster dengan melayangkan gugatan senilai Rp 22 triliun ke pengadilan, jika Perda sampai diketok palu.
Namun hingga berakhirnya masa jabatan Gubernur Koster di tanggal 5 September 2023, nyatanya Perda larangan pendakian gunung itu urung disahkan.
AMD pun mengaku gembira dan mengatakan batalnya Perda tersebut sebagai kemenangan masyarakat Bali.
"Sebab jika produk hukum (Perda) larangan pendakian gunung itu sampai dibuat, apakah sesuai dengan kondisi di Bali. Selain itu perlu dilihat ada banyak penolakan. Hal itulah yang mendasari keinginan awal melayangkan gugatan," papar AMD saat dijumpai di Rumah Kebangsaan dan Kebhinekaan Denpasar, Rabu (20/9/2023).
"Tetapi hingga berakhirnya masa jabatan Gubernur (Koster), ternyata Perda itu urung dibuat. Ini saya nilai sebagai kemenangan rakyat Bali," sambungnya sembari tersenyum.
Ditanya terkait kebenaran isu yang beredar, batalnya Perda tersebut karena Koster ketakutan oleh gugatan darinya senilai Rp 22 triliun, AMD pun hanya menjawab diplomatis, yakni dengan mempersilahkan untuk bertanya langsung kepada yang bersangkutan.
"Meskipun begitu saya tetap menghormati beliau (Koster) sebagai mantan gubernur, dan hubungan kami tetap baik, terlepas dari Perda larangan itu batal dibuat," tutup tokoh muda asal Puri Tegal Pemecutan Denpasar ini.***
