Bupati Giri Prasta Hadiri Karya Atma Wedana di Desa Adat Kembang Merta Baturiti

- 12 September 2023, 20:12 WIB
Bupati Giri Prasta hadir Karya Atma Wedana Kinembulan dan Manusa Yadnya di Desa Adat Kembang Merta, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Senin (11/9)
Bupati Giri Prasta hadir Karya Atma Wedana Kinembulan dan Manusa Yadnya di Desa Adat Kembang Merta, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Senin (11/9) /Dok Humas Badung/

RINGTIMES BALI - Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta memberikan apresiasi dan dukungan atas semangat yang telah ditunjukkan krama Desa Adat Kembang Merta, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan dalam melaksanakan Karya Atma Wedana Kinembulan dan Manusa Yadnya. 

”Saya berharap masyarakat Kembang Merta agar selalu bersatu, karena dengan bersatu maka setengah perjuangan sudah berhasil, seperti saat ini dalam pelaksanaan karya yadnya Atma Wedana Kinembulan yang dilaksanakan secara bersama, ini sebagai wujud dharmaning leluhur,” ucap Bupati Giri Prasta saat hadir memberikan sambrama wacana di tengah-tengah masyarakat Desa Adat Kembang Merta, Senin (11/9). 

Turut hadir Bendesa Adat Kembang Merta Nyoman Widastra, Perbekel Desa Candi Kuning Made Mudita, Prajuru Desa Adat Kembang Merta, tokoh masyarakat, serta krama pemilik sawa.

Bupati Nyoman Giri Prasta juga mengajak semeton semua harus selalu berpedoman dengan ajaran Agama Hindu berlandaskan Dharmaning Leluhur, Dharmaning Agama dan Dharmaning Negara. Karya ini merupakan karya yang utama dan telah sesuai dengan sastra serta ajaran agama hindu. 

Baca Juga: Bupati Badung Nyoman Giri Prasta Hadiri Buduk Festival 2023

“Karya ini disebut dengan mamukur kinembulan. Memukur artinya nyekah dan kinembulan artinya bersama atau secara gotong royong. Diharapkan, rasa gotong royong dan persatuan krama Desa Adat Kembangmerta harus tetap dijaga demi kemajuan pembangunan di Desa adat yang akan diwariskan kepada generasi penerus,” jelasnya.

Lebih lanjut Giri Prasta menyampaikan, pentingnya karya atma wedana kinembulan karena upacara atma wedana dan sawa prakerti ini merupakan sebuah sarana upacara untuk menyucikan atma sehingga menjadi Dewa Hyang Guru dan melinggih di merajan rong tiga. 

Banyak rangkaian dari upacara nyekah yang patut dilaksanakan oleh krama, mulai dari ngangget daun beringin, murwa daksina, pralina puspa, meajar-ajar dan terakhir mamitang ke Pura Dalem dan ngelinggihang di masing-masing merajan. 

Dalam pelaksanaan upacara ini juga harus menjalankan Panca Suara yaitu pertama Ida Sulinggih mepuja suara genta, yang kedua mamutru/ngwacen lontar atma prasangsa, ketiga sesolahan Topeng Sidakarya, keempat sesolahan wayang lemah, dan yang kelima kidung/pesantian. Selanjutnya dalam prosesi meajar-ajar ada yang disebut Catur Loka Pala. 

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x