Network
RINGTIMES BALI - Sepanjang bulan Januari sampai Juni 2023 tercatat sekitar 5 ribu pekerja asal Pulau Dewata yang merantau ke luar negeri untuk bekerja.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM (Disnaker dan ESDM) Provinsi Bali, Ida Bagus Setiawan, Sabtu (5/8/2023).
"Tidak bisa dipungkiri, banyaknya masyarakat Bali yang bekerja di luar negeri disebabkan beberapa faktor, salah satunya besarnya gaji yang mereka dapatkan dibanding saat bekerja di sini," ungkap Setiawan.
Menariknya, Setiawan mengatakan dari data 5 ribu orang pekerja tersebut ialah para pekerja yang bekerja di darat. Sementara untuk data pekerja yang mengadu nasib di kapal pesiar lain lagi, karena data tersebut ada di Kementerian Perhubungan.
Meskipun begitu, dibandingkan data ketika tahun 2022 lalu, Setiawan menjelaskan saat itu jumlahnya mencapai 21 ribu orang.
"Karena memang, kebanyakan masyarakat yang bekerja ke luar negeri demi meningkatkan taraf hidup, tetapi jangan sampai membuat masyarakat tergiur hingga terjebak oleh agensi ilegal yang mengirim pekerja tidak sesuai prosedur," himbaunya.
Menurutnya, saat ini informasi mengenai penyaluran pekerja ke luar negeri sudah sangat transparan, dalam hal ini melalui disnaker kabupaten/kota, lembaga pelatihan kerja yang legal, serta agensi yang resmi. Bahkan ia mengatakan Pemprov Bali turut memfasilitasi dan jikalau pun ada kendala, maka pihaknya telah menyediakan sarana untuk melapor.
"Jadi saran kami bagi para calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali, tolong ikuti prosedur yang resmi. Karena jika melalui jalur tidak resmi atau non-prosedural, jika terjadi permasalahan nantinya agak susah ditangani baik di pusat maupun kami di daerah," tandasnya.***
Baca Juga: 66 Calon Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota se-Bali Ikut Uji Kelayakan dan Kepatutan
