Sebagai penampilan ketiga, turut dibawakan Tabuh Kreasi Palguna Warsa yang merupakan komposisi musik instrumental kreasi kakebyaran yang menggambarkan suasana bulan kedelapan (kaulu) sasih dalam perhitungan tahun Caka.
Pada bulan tersebut biasanya ditandai oleh adanya cuaca yang ekstrim ditandai dengan terjangan angin yang kuat dan hujan yang deras.
Penggambaran suasana tersebut tercermin dalam struktur komposisi yang terdiri dari gineman, kebyar, bapang, gagenderan, pangecet dan panyuud.
Komposisi ini merupakan komposisi terbaik diciptakan pada tahun 1968 oleh I Wayan Berata dan pertama kali disajikan sebagai salah satu materi pada Merdangga Uttsawa (Festival Gong Kebyar) I yang laksanakan oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Bali
Sedangkan sebagai penampilan pamungkas, turut dipersembahkan Tari Kebyar Terompong yang merupakan salah satu tari kreasi kakebyaran yang menggambarkan kepiawaian seorang penari di dalam memainkan instrumen terompong.
Tarian ini merupakan hasil pengembangan tari kebyar duduk yang diciptakan oleh I Ketut Mario sekitar tahun 1920an.
I Ketut Mario memiliki hubungan yang sangat erat dengan Gong Belaluan yang ketika itu masih di bawah pimpinan dan asuhan I Made Regog.
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan apresiasi terhadap penampilan Sekehe Gong Legendaris Sadmerta, Banjar Belaluan Sadmerta, Duta Kota Denpasar.
Dimana, penampilan apik dan berkarisma ini membawa seluruh penonton menaikmati masa lalu dengan kejayaan Sekehe Gong Sadmerta.
“Tentunya kami sangat bangga dan memberikan apresiasi atas penampilan apik, membawakan beragam karya maestro seni dengan maksimal, sehingga karya-karya yang jaya pada masannya ini tetap ajeg dan lestari, serta menjadi rujukan bagi seniman masa kini dalam berkarya,” ujar Jaya Negara