Sekehe Gong Legendaris Sadmerta Tampil Memukau di PKB XLV

- 12 Juli 2023, 14:01 WIB
Penampilan memukau Sekehe Gong Sadmerta, Banjar Belaluan Sadmerta yang menjadi Duta Kota Denpasar pada Utsawa (Parade) Gong Kebyar Legendaris PKB XLV di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya Art Center Denpasar, Selasa (11/7)
Penampilan memukau Sekehe Gong Sadmerta, Banjar Belaluan Sadmerta yang menjadi Duta Kota Denpasar pada Utsawa (Parade) Gong Kebyar Legendaris PKB XLV di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya Art Center Denpasar, Selasa (11/7) /Dok Humas Denpasar/

Keberadaan Seka Gong Belaluan juga banyak diungkap oleh Miquel Covarrubias di dalam bukunya Island of Bali (1930). 

Pada awal tahun kemerdekaan, sekitar tahun 1950an sebagai Seka gong terbaik pada waktu itu, Seka Gong Belaluan menjadi salah satu seka yang sering diundang oleh Staf Kepresidenan untuk mengisi acara resmi kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta maupun di Istana Tampaksiring, Bali.

Puncak prestasi yang dicapai pada waktu itu adalah diutusnya Seka Gong Belaluan (Sadmerta) oleh Presiden Soekarno menjadi duta dalam Diplomasi Budaya ke Cina pada tahun 1957 selama 3 bulan untuk merayakan Hari Kemerdekaan Republik Rakyat Cina. 

“Pada tahun 1957 terbentuk Seka Gong Sadmerta yang dilengkapi dengan keberadaan ensambel Gong Kebyar baru yang jumlah instrumennya melebihi dari ensambel gong kebyar pada umumnya. Dengan terbentuknya Seka Gong Sadmerta dan ensambel gong kebyar yang baru semakin banyak prestasi yang dicapai di tingkat internasional maupun lokal,” ujarnya.

Pada PKB tahun ini, sebagai penampilan pembuka Sekehe Gong Sadmerta membawakan Tabuh Pisan Gagancangan. 

Tabuh ini merupakan komposisi Pagongan kreasi yang berpijak dari komposisi Tabuh Pisan Pagongan klasik. Dinamakan gegancangan karena komposisi ini disajikan dalam tempo yang cepat (gancang) disesuaikan dengan media ungkapnya yaitu gamelan Gong Kebyar. 

Komposisi ini memiliki struktur yang terdiri dari gagineman, pangawit, pangiba, pangawak, pangisep, pangecet dan pakaad. Dalam perjalannya, Tabuh Pisan Gagancangan digubah oleh Maestro Karawitan I Wayan Berata pada tahun 1974. 

Selanjutnya, sebagai penampilan kedua yakni Tari Tani. Tari ini merupakan tari kreasi yang menggambarkan suasana kegiatan para petani di areal persawahan dari awal menggarap tanah sawah, menanam benih hingga memanen padi. 

Ide karya tari ini tercetus dari tugas yang berikan Presiden Soekarno (Bung Karno) kepada I Wayan Berata untuk menciptakan sebuah tarian yang akan digunakan untuk memeriahkan hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke XIII tahun 1958 di Istana Merdeka Jakarta. 

Dimana, struktur tari Tani terdiri dari papeson, melangsah, ngikis, ngembengin, memula, nondoin, majukut, ngulah kedis, manyi sampai pada nyepingin gabah. 

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah