Di kesempatan itu, Sanjaya menjelaskan, kehadirannya adalah salah satu bukti bahwa sebagai seorang pemimpin, wali pemerintah, selaku guru wisesa, murdaning jagat dan pengayom harus selalu menjaga hubungan baik dengan masyarakat.
“Harus selalu harmonis Pemerintah dan masyarakat, turun ke desa-desa, kompak bersatu, mendukung pemerintah dan bergotong royong membangun Tabanan,” ujarnya.
Pemberlakuan iuran juga dirasa sangat memberikan manfaat, selain mempererat kebersamaan juga sudah barangtentu meringankan pengeluaran.
“Ritatkala membangun upacara-upacara, Dewa Yadnya lan Manusa Yadnya, niki sampun becik pisan. Salah satu konsep upacara yang betul-betul diorganisir oleh pesemetonan. Biayanya dengan menabung dulu kemudian iuran ini bagus sekali, dalam sastra agama juga mengharapkan seperti demikian. Nah, tugas kita di Pemerintah adalah bagaimana membantu meringankan beban masyarakat, karena yadnya tidak boleh gratis, harus kita gotong-royong,” imbuhnya lebih lanjut.
I Ketut Umayasa selaku panitia yang sore itu menyambut kehadiran Bupati beserta jajaran, sampaikan ungkapan terima kasih atas perkenan Bupati Nyaksi Pujawali dan Metatah Masal.
“Ini sudah yang ketiga kalinya berlangsung dan ini yang paling banyak mengikuti. Sane wenten nyarengin mepandes masal, wenten 29 orang dan dana yang dikeluarkan berasal dari urunan,” jelasnya.***