Indonesia Kembali Serukan Penghentian Kekerasan di Myanmar, Presiden Jokowi: Rakyat yang Akan Menjadi Korban

- 8 Mei 2023, 21:56 WIB
Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi. /Tangkapan Layar/ YouTube Kesekretariatan Presiden

RINGTIMES BALI – Indonesia kembali menegaskan agar kekerasan yang terjadi di Myanmar segera dihentikan.

Menurut Presiden Joko Widodo, situasi di Myanmar sekarang ini tidak membuat pihak mana pun menang, namun hanya membuat rakyat menjadi korban.

"Rakyat yang akan menjadi korban karena kondisi ini tidak akan membuat siapa pun menang. Saya mengajak marilah kita duduk bersama, ciptakan ruang dialog untuk mencari solusi bersama," ungkap Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Hotel Meruorah, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin 8 Mei 2023.

Oleh karena itula, Presiden Jokowi menegaskan Keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun ini, akan terus mendorong implementasi dari lima poin kesepakatan atau "Five-Point Consensus".

Baca Juga: Menteri PUPR Minta Pembangunan Promenade Labuan Bajo Perhatikan Kebersihan

Dimana salah satu poin dalam kesepakatan tersebut berkaitan dengan bantuan kemanusiaan.

Menurut Presiden Jokowi, berbagai upaya sudah dilakukan oleh Indonesia serta melalui keketuaannya di ASEAN mampu memfasilitasi The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre).

Joint needs assesment dapat diselesaikan setelah sebelumnya tertunda dikarenakan permasalahan akses.

"Ini masalahnya adalah masalah akses. Kemarin, AHA Center didampingi tim monitoring ASEAN akan menyerahkan bantuan kemanusiaan, tetapi sangat disayangkan di tengah perjalanan terjadi baku tembak," ucap Kepala Negara.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x