Network
RINGTIMES BALI - Kasus Penyaderaan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens merupakan salah satu aksi terorisme hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irjen Pol Ibnu Suhendra.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Irjen Pol Ibnu Suhendra saat acara webinar yang bertajuk 'Penyanderaan Pilot Susi Air: Tindakan Terorisme?' pada 17 Maret 2023 yang disiarkan dalam kanal Youtube Moya Institute.
"KKB (kelompok kriminal bersenjata) menuntut kemerdekaan dengan mengancam akan menghilangkan nyawa pilot bila tuntutan tidak dipenuhi," ucapnya dilansir dari Antara News, 18 Maret 2023.
Baca Juga: Peningkatan Produktivitas Pertanian Diperkirakan Mampu Cegah Inflasi
Menurutnya, aksi ini identik dengan tindakan terorisme karena dilihat dari cara-cara tindakan yang dilakukan oleh pihak KKB tersebut, terhadap pilot Susui Air, Philip Mark Mehrtens penuh dengan aksi kekerasan.
Tindakan yang digunakan oleh jaringan teror di wilayah Indonesia, menggunakan strategi menebar rasa takut hal tersebut dilakukannya supaya tujuannya tercapai, menurut Ibnu.
"Selain itu, terdapat motif politik dan ideologi yang memenuhi unsur pidana dalam pengertian tindak pidana terorisme dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018," ujarnya.
Dikatakannya juga bahwa agar permasalah ini bisa terselesaikan dengan baik, diperlukan upaya yang sistematis, terukur, dan terkoordinasi.
Baca Juga: Kapan PIP Kemdikbud 2023 Cair? Simak Informasi Terbaru dan Cara Daftarnya
Ibnu menambahkan bahwa tindakan terorisme ini adalah masalah yang penuh dengan kompleksitas yang tidak bisa ditangani secara serampangan begitu saja, dilihat ada hal ideologi yang harus diperangi, sekaligus merupakan akar permasalahan yang harus dituntaskan.
